"Niatnya cuma ingin membantu. Kebetulan beberapa kali juga pernah. Dan sekarang kita lihat Bintang. Kami akan bantu semampu kami, kita lihat nanti bagaimana perkembangannya," ucap Yayah ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (11/3/2015) malam.
Yayah juga mengatakan pihak rumah sakit langsung bergerak cepat ketika Bintang tiba di Tegal pada Senin (9/3) kemarin. Para dokter langsung berdiskusi untuk melakukan penanganan lebih lanjut kepada bocah yatim tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bintang memang telah kehilangan ayahnya yang meninggal dunia setelah jatuh dari kereta. Sementara ibunya yang cuma lulusan SD bekerja sebagai pabrik cat dengan gaji Rp 50 ribu sehari.
Menurut penuturan nenek Bintang, Dirah (65), sakit yang diderita cucunya itu sudah dialami sejak lahir. Awalnya benjolan di perut Bintang hanya sebesar bola pingpong dan kini semakin membesar.
Bintang pun dirawat neneknya sejak kecil di rumah sederhana di Kp Blokang, RT 003/007 Sukamanah, Sukatani, Kabupaten Bekasi. Gadis cilik itu pun sering malu karena sakit yang dideritanya. Dia menangis bila ada orang yang datang dan melihat benjolan di perutnya.
Yayah meyakinkan bahwa rumah sakitnya akan membantu Bintang semaksimal mungkin. Selain itu, Yayah juga tidak merasa sebagai malaikat sebab semata-mata bantuan yang diberikannya sesuai dengan kemampuan rumah sakit.
"Insya Allah menolong semampu kami. Kalau seandainya mampu ya kami openi (rawat-red), kalau tidak mampu nanti kami sampaikan apa adanya dan bagaimana solusinya," pungkas Yayah.
(dha/vid)