"Dasar saya yang jadi biang keladi itu dari mana? Dia itu kan bukan kader asli Golkar. Kader muallaf ya begitu kualitasnya, suka yang rusuh-rusuh," kata Yorrys usai bertemu dengan para kader Golkar dari berbagai daerah di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (11/3/2015).
Yorrys mengatakan, kerusuhan tersebut terjadi setelah dirinya mengikuti dialog bersama Ngabalin di salah satu stasiun televisi. Ngabalin dalam acara itu menyebut Munas Ancol abal-abal. Menurut Yorrys, kemungkinan ada yang tidak suka dengan ucapan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta kepada seluruh kader Golkar untuk bersikap legowo. Sebagai kaum intelektual, seluruh kader seharusnya dapat mengontrol tindakannya karena menjadi contoh bagi masyarakat. "Tolong kepada ARB, kalau merekrut kader tidak pada proses sebenarnya ya begini. Dia sejak kapan masuk Golkar, kan nggak jelas," ujarnya.
Yorrys mengajak seluruh kader Golkar untuk bersatu. Pihak yang kalah diminta menerima, dan bertarung lagi dalam munas selanjutnya secara adil.
"Masa kepengurusan Agung Laksono kan transisi, tidak sampai 2 tahun. Itulah kami mengimbau kepada Munas Bali, nanti siapa yang menang 2016 kita terima," tutupnya.
(kff/trq)