"Saat ini pihak TranJ sedang meminta kapan pihak Zhongtong memberikan surat jaminan bahwa busnya laik pakai. Kalau busnya bagus seharusnya tidak takut memberikan surat jaminan bahwa busnya laik pakai," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Selasa (10/3/2015).
Selain kepada bus Zhongtong, PT Transjakarta juga meminta jaminan kelaikan bus pada produsen bus Yutong. Kosasih mengatakan TransJ mengeluarkan biaya milaran rupiah tiap tahun untuk perawatan, servis ringan dan juga servis besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai penyebab pasti kebakaran bus kemarin, Kosasih mengatakan hal itu masih diselidiki. Saat ini manajemen PT Tansjakarta sedang mendatangkan ahli dari Cina, selaku produsen bus, dan Korea, selaku produsen mesin bus ini, untuk penyelidikan.
"Butuh waktu kurang lebih 2-3 minggu untuk menyelidiki. Kami harus tahu satu bus yang rusak itu karena apa. Kami bersama-sama dengan agen APM dari Zhongtong melakukan penyelidikan. Setelah tahu akan divalidasi juga kepada seluruh bus yang sama. 30 bus yang ditarik adalah bus yang batch-nya sama, dimana pun mereka beroperasi ditarik semua dan diperiksa semua, sedang dikarantina, disterilkan," katanya.
Kosasih mengatakan, bus yang terbakar ini memang terendam banjir, namun setelah diperiksa ternyata bagian kelistrikan bus ini tetap kering. "Tidak ada kerusakan di bagian kelistrikan. Tidak ada air karena yang terendam itu ban dan bagian dalam saja," katanya.
(nal/try)