Salah seorang warga yang menyaksikan aktivitas penambangan itu, Nanik Hayati menyatakan, para penambang itu bekerja secara bergantian. Cara kerjanya pun sederhana.
Proses penambangan itu menggunakan perkakas apa adanya. Mulai dari martil, pahat, besi pengungkit, hingga ember dan tentu saja goni tempat mengumpulkan batuan berwarna hijau itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan ke depan warga yang melakukan penambangan batu itu akan semakin banyak karena tergiur harga jual. Di lokasi, segenggam batu itu dijual dengan harga Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Pembeli datang dan membeli langsung dari penambang di lokasi, yakni pinggiran Sungai Karimi, Desa Martadah, Kecamatan Tambang Ulang.
(rul/try)