Operasi Hujan Buatan di Riau Terhenti karena Pesawat Rusak

Operasi Hujan Buatan di Riau Terhenti karena Pesawat Rusak

- detikNews
Jumat, 06 Mar 2015 12:52 WIB
Pesawat yang mengalami kerusakan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. (Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
Pekanbaru - Pesawat jenis Casa 212 yang dioperasikan BNPB dan BBPT untuk membuat hujan buatan mengalami kerusakan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau. Kondisi itu membuat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan terhenti.

Rusaknya pesawat ini, dibenarkan Koordinator TMC di Riau, Sutrisno kepada detikcom, Jumat (6/3/2015) di Posko Satgas Bencana Asap di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Sutrisno menjelaskan, pesawat mengalami kerusakan sejak 4 Maret 2015, saat akan melakukan penyemaian Natrium klorida (NaCl) atau garam untuk kedua kalinya di hari tersebut.

"Untuk sortie pertama masih bisa, namun saat yang kedua kalinya, mesin sebelah kiri mengalami kerusakan. Sejak itu operasi TMC terhenti," kata Sutrisno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, untuk memperbaiki kerusakan pada mesin sebelah kiri, sejumlah alat sudah didatangkan dari Jakarta.

"Hari ini tim teknisi sudah melakukan perbaikan pada alat yang rusak. Kalau hari ini selesai, kita akan langsung uji coba pesawat. Bila tidak ada kendala, hari ini kita akan langsung melakukan TMC," kata Sutrisno.

Sutrisno menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan hujan buatan di Kabupaten Pelalawan, Siak dan Rokan Hulu. Dua hari terakhir, potensi awan di Riau terus membaik.

"Kondisi awan yang terus membaik memungkinkan kita untuk melakukan TMC. Sebelah Timur Riau yang sebelumnya tidak ada potensi awan, kini dua hari belakangan ini tumbuh awan dan sangat memungkinkan dilakukan TMC di wilayah tersebut," kata Sutrisno.

Dia menjelaskan, sebelum pesawat mengalami kerusakan, tim sudah menyemai 3,8 ton garam. Saat ini masih ada stok garam 21,2 ton. Jumlah ini akan ditambah tergantung kebutuhan

(cha/rul)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads