Jika Barter Gembong Narkoba Dipenuhi, Kedaulatan Indonesia Ternoda

Jelang Eksekusi Mati Bali Nine

Jika Barter Gembong Narkoba Dipenuhi, Kedaulatan Indonesia Ternoda

- detikNews
Kamis, 05 Mar 2015 15:33 WIB
Aksi Julie Bishop tolak eksekusi mati Bali Nine (@JulieBishopMP)
Jakarta - Menter Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop ingin menawarkan barter tiga terpidana kasus narkoba dari Australia demi membatalkan eksekusi mati dua gembong Bali Nine. Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan pemerintah harus menolak keinginan barter itu.

"Ya (menolak). Kalau itu terjadi, preseden buruk. Negara lain akan mencoba yang sama dan mencoba barter-barter. Ini kedaulatan ternoda," ujar Tantowi di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Dia mengatakan kalau pemerintah terpengaruh manuver Australia maka upaya pemberantasan narkoba di Indonesia akhirnya hanya isapan jempol. Masyarakat internasional pun tidak percaya dengan pemerintah Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti tidak ada negara yang percaya maka presiden harus menolak. Narkoba sudah akut, negara kita sudah menetapkan darurat narkoba. Sudah ada 5 jiwa melayang dalam setiap hari dan 5 juta jiwa yang sudah terkena narkoba," tutur Ketua DPP Golkar itu.

Lanjutnya, dia memberikan dorongan kalau Presiden Jokowi dalam eksekusi ini mendapat dukungan dari stakeholder terkait. Menurutnya, kedaulatan hukum di Indonesia menjadi harga mati.

"Terkait isu ini, Presiden dapat dukungan stakeholder, kedaulatan tidak bisa di share, ini final dan jadi harga mati," tuturnya.

(hat/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads