Begini Penampilan Berbeda Bripda Eka 'Tukang Tambal Ban' saat Berseragam

Begini Penampilan Berbeda Bripda Eka 'Tukang Tambal Ban' saat Berseragam

- detikNews
Kamis, 05 Mar 2015 11:38 WIB
(Foto: Angling Adhitya P/detikcom)
Salatiga - Ada dua 'wajah' berbeda Bripda Eka Yuli Andini (19). Di rumah, ia sering kucel karena harus bergelut dengan oli dan ban motor. Sedangkan di markas -- apalagi saat apel -- ia tampak rapi, tegas, dan bersih.

Bripda Eka adalah anggota Sabhara Polres Salatiga. Ia lahir dan besar di lingkungan keluarga sederhana. Sehari-hari, gadis berparas manis itu bekerja menambal ban sepulang dari markas.

Awalnya, Bripda Eka mengaku bercita-cita menjadi reporter. Namun sosialisasi rekrutmen polisi setahun lalu mengubah mimpinya. Lulusan SMK 2 Salatiga ini beralih haluan ingin menjadi polisi dan membahagiakan orang tuanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berpikir keras, kalau lulus sekolah belum pasti lulus SNMPTN. Terus saya sama lima sahabat coba daftar jadi polisi," kata Bripda Eka saat ditemui detikcom di rumahnya, simpang empat Pasar Sapi, Salatiga, awal pekan ini.

Orang tua Bripda Eka, Darwanti (40) dan Sabirin (49), bangga dengan buah hasil ketekunan anak pertamanya itu. Kerja keras menambal ban dan bengkel ternyata bisa mengantarkan Eka menjadi polwan.

"Biasanya dia (Bripda Eka) bantu tambal atau isi angin, kalau copot ban bagian saya," kata Darwanti.

Rumah keluarga Bripda Eka berstatus kontrakan. Ukurannya hanya 6x6 meter. Selain jadi tempat tinggal, juga dijadikan bengkel. Di situ, Bripda Eka tinggal bersama dua orang tua dan adiknya, Arjuna Dwi Bagaskara (15).

Rumah tersebut dihuni sejak tahun 2005. Sebelumnya, keluarga Bripda Eka tinggal di Kebonsari, Kalicacing, Salatiga. Nama daerah Kebonsari tersebut kemudian dijadikan nama bengkel milik ayah Bripda Eka, yaitu "Bonsa".

Bagaimana perasaan Bripda Eka jadi tukang tambal ban? "Saya tidak malu, soalnya dari pekerjaan ini juga orang tua membiayai saya sekolah dan bisa jadi seperti sekarang," ujar Bripda Eka bangga.

Setiap pagi, Bripda Eka ikut apel dan beraktivitas di markas seperti biasa. Sore hari, ia pulang dan membantu orang tuanya di bengkel tambal ban milik ayahnya. Terasa sangat sederhana. Jauh dari ingar-bingar #SavePolri, #SaveKPK, dan gejolak politik elite lainnya.


(try/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads