Indonesia Tegaskan Solusi Isu Nuklir Iran Melalui Jalur Diplomasi

Laporan dari Wina

Indonesia Tegaskan Solusi Isu Nuklir Iran Melalui Jalur Diplomasi

- detikNews
Kamis, 05 Mar 2015 10:15 WIB
Wina - Indonesia menegaskan kembali dukungannya agar isu nuklir Iran diselesaikan melalui jalur diplomasi.

Hal itu disampaikan Delegasi Indonesia pada Sidang Dewan Gubernur International Atomic Energy Agency IAEA di markas IAEA, Wina, Austria, Rabu (4 Maret 2015) waktu setempat.

"Penyelesaian melalui jalur diplomasi harus diutamakan agar dapat dicapai penyelesaian menyeluruh dan jangka panjang secara damai," tegas delegasi Indonesia dalam sidang selama tiga hari (2-5 Maret) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur diplomasi yang sudah berjalan berupa perundingan-perundingan dalam Framework of Cooperation antara Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Juga Joint Plan of Action (JPA) antara Iran dengan Inggris, Jerman, Perancis, Amerika Serikat, Cina dan Rusia, yang dikenal dengan E3+3 atau P5+1.

Dalam Framework of Cooperation, Indonesia menyambut baik perkembangan positif melalui dialog berkelanjutan antara IAEA dan pemerintah Iran.

Dirjen IAEA dan Menlu Iran telah bertemu di Munich, Jerman pada 7 Februari 2015, ditindaklanjuti dengan pertemuan antara IAEA dengan Wakil Menlu Iran di Wina pada 24 Februari 2015, dan rencana pertemuan kedua belah pihak pada 9 Maret 2015.

Dalam hal ini, Indonesia berharap agar dua outstanding practical measures (langkah praktis yang tersisa) yang telah disetujui dalam Framework of Cooperation dapat segera dilaksanakan.

Indonesia juga mendorong agar IAEA dan Iran dapat segera menyepakati langkah praktis berikutnya sebagai kelanjutan proses penyelesaian isu nuklir Iran dalam Framework of Cooperation tersebut.

Dalam kerangka perundingan E3+3, Indonesia menegaskan dukungannya agar perjanjian teknis maupun politis dapat tercapai sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan.

Di samping itu juga agar sikap saling percaya antara semua pihak yang selama ini hilang dapat dipulihkan.

Indonesia menegaskan agar para pihak yang terlibat dalam perundingan E 3+3 dapat mempertahankan kondisi positif bagi perundingan, dan menunjukkan kepemimpinan konstruktif mereka agar persetujuan dapat dicapai tepat waktu.

Indonesia juga menekankan agar masyarakat internasional, khususnya mereka yang tidak terlibat langsung dalam perundingan E3+3, menghormati proses perundingan yang sedang berjalan, serta tidak mengganggu dan menghalangi proses tersebut.

Dapat dicatat bahwa berdasarkan Framework of Cooperation antara Iran dan IAEA yang ditandatangani pada 11 November 2013, IAEA melakukan verifikasi terhadap program nuklir Iran.

Kegiatan verifikasi tahap pertama dan kedua telah diselesaikan, dan tahap ketiga yang terdiri dari lima langkah praktis seharusnya selesai pada 25 Agustus 2014, namun hingga saat ini masih tersisa dua langkah praktis yang belum dilaksanakan oleh Iran.

Sementara berdasarkan JPA antara Iran dan E3+3 yang ditandatangani di Jenewa pada 24 November 2013, telah disepakati perundingan untuk menyusun perjanjian komprehensif bagi penyelesaian isu nuklir Iran.

Perjanjian teknis dan politis antara Iran dan E3+3 akan disepakati paling lambat pada akhir Juni 2015. Serangkaian perundingan terus dilaksanakan oleh Iran dan E 3+3, termasuk perundingan yang saat ini tengah berlangsung di Montreux, Swiss.

Sidang Dewan Gubernur IAEA diselenggarakan secara rutin di markas besar IAEA di Wina, Austria.

Isu nuklir Iran telah dibahas dalam sidang-sidang Dewan Gubernur IAEA selama beberapa tahun terakhir, di mana Indonesia secara konsisten mendorong penyelesaian masalah nuklir Iran melalui dialog dan diplomasi.

Sejumlah kemajuan penting telah berhasil dicapai, termasuk kesepakatan dan implementasi verifikasi program nuklir Iran oleh IAEA sebagaimana tertuang dalam Framework of Cooperation antara Iran dan IAEA serta JPA antara Iran dan E3+3.




(es/es)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads