Berdasarkan informasi yang didapat, Kamis (5/3/2015), saat ini semua laporan Ahok sudah berada di Dumas dan akan segera memasuki tahap Pulbaket. Laporan yang disampaikan Ahok begitu rinci dan dari berkas yang dilampirkan, sangat kentara terlihat adanya permainan anggaran di APBD DKI sejak tahun 2012-2014.
Nantinya, ketika laporan sudah sampai ke tahap berikutnya dan ditetapkan layak naik ke penyelidikan, KPK akan bergerak cepat. KPK akan menelusuri para pemain proyek di Pemprov DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat tinggi KPK memang menyebut adanya dugaan kuat ada campur tangan pemain proyek dalam penggunaan APBD DKI. Dalam berkas laporan yang disampaikan Ahok, beberapa proyek pengadaan di Pemprov DKI tendernya dimenangkan perusahaan yang tak jelas bahkan diduga fiktif.
Cara menggunakan perusahaan fiktif untuk memenangkan proyek pengadaan sebenarnya adalah cara paling sederhana yang dilakukan para pemain proyek untuk berbuat curang. Nah, pihak yang ada di balik perusahaan fiktif ini yang akan ditelusuri KPK.
Namun, Ahok sempat kaget setelah mendengar kabar pihak Polda Metro Jaya tengah menyelidiki pengadaan UPS di beberapa sekolah di Jakarta. Rabu malam, Ahok menelepon pimpinan KPK, khawatir laporannya tak akan ditindak lanjuti karena Polda Metro sudah menyelidiki pengadaan UPS.
Namun, pimpinan KPK sudah meyakinkan Ahok bahwa laporannya pasti tetap ditindak lanjuti karena pengadaan UPS hanya sebagian kecil dari proyek pengadaan yang menggunakan APBD DKI tahun 2012-2014.
(kha/jor)