Demam Batu Akik Melanda, Awas Barang Palsu!

Demam Batu Akik Melanda, Awas Barang Palsu!

- detikNews
Rabu, 04 Mar 2015 17:52 WIB
Jakarta - Demam batu akik melanda masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air. Sayangnya, kesempatan ini dimanfaatkan pula oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab, dengan memproduksi batu akik palsu. Awas!

Pernyataan itu diungkapkan gemologis H Yani Abdul Majid saat ditemui detikcom di Gedung Jakarta Gems Centre, Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2015) siang.

"Yang asli banyak, tapi sekarang banyak juga batu akik yang diwarnain. Asli tapi palsu. Banyak di pasaran saya rasa 90 persen itu diwarnain," kata Yani mengawali perbincangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Yani, batu yang banyak dipalsukan di pasaran saat ini adalah jenis akik hijau Garut. Batu itu kini sudah langka. Bahkan galian tambang batu rakyat di Desa Gaod, Kecamatan Bungbulang, Jawa Barat sudah ditutup karena bongkahan batu di sana sudah dinyatakan habis dan punah. Sehingga jika ada batu akik hijau Garut asli, harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

"Itu (hijau Garut) ada yang bisa dibeli kiloan harganya Rp 20-50 ribu. Tapi yang asli dimana bisa beli kiloan? 1 biji saja bisa berapa juta. Harganya jauh banget," ucap Yani.

Menurut Yani, saat ini oknum semakin canggih memalsukan batu akik atau mulia dengan berbagai teknologi. Sehingga secara kasat mata, akan sangat sulit dibedakan dengan batu yang asli.

"Biasanya kalau jenis calcedony atau akik lain cara memalsukannya. Saphirre, ruby, dan berlian juga lain. Macem-macem tekniknya. Ada yang canggih, seperti pakai nuklir radiasi," jelas Yani yang juga pemilik Tasbih Scientific Gemological Laboratory di Jakarta Gems Centre ini.

"Tapi yang umum, biasanya cara memalsukan batu akik, dia diredam pakai air hangat supaya pori-pori di batu itu terbuka. Suhu tertentu membuat pori-pori batu terbuka, lalu dikasih pewarna. Setelah pewarna masuk, direndam sekian minggu, kemudian dimasukkan ke oven," sambung Yani memaparkan. Dengan cara itu, batu yang tadinya warnanya kurang cerah, bisa jadi sangat cerah," sambung pria berjenggot ini memaparkan.

Batu akik palsu yang mirip dengan batu akik asli tersebut biasanya dijual murah dibandingkan batu akik yang asli atau bersertifikat.

(bar/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads