Bongkar 'Dana Siluman' APBD, Ahok Jangan Dibiarkan Berjuang Sendirian

Bongkar 'Dana Siluman' APBD, Ahok Jangan Dibiarkan Berjuang Sendirian

- detikNews
Rabu, 04 Mar 2015 13:09 WIB
Jakarta - Dukungan kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk membongkar praktik kotor dalam penyusunan anggaran terus mengalir. Kali ini, suara datang dari Maarif Institute. Mereka mengajak agar masyarakat tak membiarkan Ahok berjuang sendirian.

Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq, mengatakan kisruh 'anggaran siluman' APBD DKI 2015 merupakan pintu masuk membongkar praktik-praktik kotor anggaran yang selama ini berlangsung. Keberanian Ahok untuk pasang badan menghadapi DPRD DKI patut didukung.

"Membiarkan Ahok berjuang sendiri sama dengan membiarkan kanker korupsi kian mengganas. Ini kan sumber pemiskinan struktural, muaranya ketimpangan ekonomi," kata Fajar lewat pesan tertulis, Rabu (4/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fajar, manuver politik DPRD menggalang Hak Angket mencerminkan ketidaksiapan anggota dewan menghadapi tuntutan transparansi. Dia menilai, intervensi politik berlebihan malah akan melumpuhkan upaya penegakan tata kelola anggaran. Ini pastinya tidak sehat karena politik jadi panglima.

"Kemendagri harus bersikap jernih dan tegas melawan manuver-manuver politik yang alergi terhadap pemberantasan mafia anggaran. Kasus DKI ini akan menjadi preseden penting bagi para kepala daerah lainnya. Para pejuang anti korupsi wajib berdiri dibelakang pemberantasan mafia anggaran, bukan sekedar cerita membela Ahok," jelasnya.

Sebelumnya, para tokoh hukum seperti Denny Indrayana, Refly Harun, Saldi Isra, sudah menemui Ahok. Mereka memberi dukungan pada sang gubernur sambil terus mengobarkan semangat pemberantasan korupsi. Dia juga terus mengingatkan pentingnya konsep e-budgeting dalam penyusunan anggaran.

"Dengan e-budgeting ketahuan siapa beli apa, haganya berapa. Dengan e-budgeting itu tidak bisa nitip-nitip," kata Refly.

(mad/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads