"Saya pribadi dan pemprov mohon maaf karena ada kejadian tontonan politik yang memalukan," ujar Ahok di Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015).
Selain kepada Tjahjo, Ahok juga meminta maaf kepada jajaran SKPD PNS DKI. Pasalnya, tunjangan dinamis dan statis yang seharusnya sudah dapat cair jadi terkendala karena kisruh APBD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan bupati Belitung Timur itu menyebut silpa (sisa lebih penggunaan anggaran) DKI tertinggi sepanjang sejarah pada 2014. Sebab, Ahok menemukan banyak anggaran yang tidak perlu sehingga dirinya memilih untuk tidak mengeksekusinya.
Dia berharap ke depannya tidak ada lagi silpa. Termasuk anggaran 'siluman' yang banyak bermunculan selama beberapa tahun terakhir dalam APBD.
"Kami juga ingin sekali setiap anggaran kami tidak ada silpa. Tahun 2014, silpa itu akibat banyak anggran siluman yang tidak pantas. Walaupun beberapa ada yang tetap membelanjakan. DKI yang paling besar silpa 2014, kami terpaksa mensilpakan," jelas Ahok.
"Kami berusaha 2015 tidak ada silpa. Saya sempat mau diinterpelasi, angket tahun (2014) itu, untung saya pintar kalau itu diangket nangkapnya Jokowi (saat menjabat Gubernur DKI saat itu)," candanya.
(aws/vid)