Sukardi (69) atau akrab disapa Kakek Wadi telah 35 tahun menekuni membuat dan menjual miniatur kapal pinisi dengan berkeliling wilayah Koja, Jakarta Utara menggunakan kursi roda. Keterbatasan tidak lantas membuatnya patang arang untuk terus semangat bekerja.
Karena tidak berani berjualan terlalu jauh, miniatur kapal pinisi buatannya hanya dijual kepada orang-orang di wilayah Koja. Bagi dia berjualan lebih berkah dan halal, dia tak mau mengemis. Kapal ukuran kecil dihargai Rp 150 ribu dan yang besar Rp 200 ribu.
"Prinsipnya kita harus semangat nggak boleh mengeluh dan terus bersyukur," terang pria 16 cucu yang akrab disapa Kakek Wadi di kontrakannya jalan Rawa Binangun 1, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, Selasa (3/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wadi terus memutar otak dan akhirnya dia belajar membuat kapal Pinisi setelah membeli sebuah replika. Dia membongkar dan mempelajarinya dan sukses membuatnya kembali. Dari sana dia berani membuat replika dan berdagang.
"Terus kalau melihat ada orang berkursi roda minta-minta kalau bapak naudzubillah min dzalik. Bapak malu sama anak-anak kalau sampai ketahuan minta-minta terkecuali orang tersebut ngasih sendiri," jelas Kakek Wadi yang tinggal bersama istrinya di kontrakannya.
(tfn/ndr)