Massa mulai memenuhi jalan utama Pantura pada pukul 09.00 WIB, Selasa (3/3/2015). Mereka membakar tali kapal dan ban di dua ruas jalan. Akibatnya, lalu lintas macet.
Salah seorang nelayan, Casroli (60) mengatakan, nelayan minta pemerintah mencabut larangan penggunaan kapal cantrang. "Kami minta Menteri Susi mencabut peraturannya. Kami nggak bisa makan. Turunkan Susi, membuat kami susah," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerumunan massa pecah setelah polisi menembakkan gas air mata. Karena terdesak, massa membubarkan diri. Beberapa nelayan diamankan karena dianggap sebagai provokator.
Kapolres Batang AKBP Widiatmoko menjelaskan unjuk rasa nelayan telah mengganggu ketertiban umum. Arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif gara-gara aksi tersebut. "Mereka belum meminta izin atau bahkan pemberitahuan pada kami," katanya.
Siang ini, polisi melakukan sweeping nelayan yang masih berada di jalur Pantura. Belum ada keterangan resmi jumlah korban akibat aksi ini. Polisi dan aparat TNI serta warga membersihkan jalur pantura dari puing-puing batu dan median jalan yang rusak.
(try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini