Kisah Berdirinya Vihara Historis Dharma Bhakti yang Pernah Terbakar Tahun 1740

Kisah Berdirinya Vihara Historis Dharma Bhakti yang Pernah Terbakar Tahun 1740

- detikNews
Selasa, 03 Mar 2015 09:13 WIB
Jakarta - Salah satu vihara tertua di Indonesia, Vihara Dharma Bhakti terbakar pada Senin (2/3) dini hari kemarin. Vihara yang konon berusia 400 tahun ini didirikan oleh seorang letnan Tionghoa, Kwee Hoen yang tinggal di kota Palembang.

Dikutip dari situs resminya, vihara tersebut dibangun untuk membantu pemerintah menghilangkan perbuatan yang hanya mementingkan diri sendiri. Kwee Hoen kala itu sangat berkeinginan memiliki mobil jenazah bagi warga Palembang sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara lama dengan memikul jenazah saat hendak dikebumikan atau dikremasi.

Setelah mobil jenazah tersebut terwujud, pelayanan kemasyarakatan semakin lancar. Yayasan yang mereka namai Karya Dharma Bhakti itu kemudian membeli sebidang tanah di Jalan Jelambar Ilir yang hingga sebelum terbakar kemarin digunakan sebagai tempat ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam situs lain, vihara ini pernah terbakar saat tragedi pembantaian etnis Tionghoa pada tahun 1740. Lalu pada tahun 1755, vihara tersebut kembali dibangun oleh Kapten Oei Tjhie dan diberi nama Kim Tek Ie. Kim Tek Ie dalam dialek suku Hok Kian berarti Kelenteng Kebajikan Emas. Dalam dialek Mandarin, nama vihara dikenal dengan Jin De Yuan. Makna dari nama ini mengingatkan manusia untuk lebih mementingkan kebajikan antar sesama dan bukannya mementingkan kehidupan duniawi.

Vihara seluas 3.000 meter persegi ini menjadi tempat pemujaan bagi para dewa dari golongan Taois, Confucianis maupun Budhis Mahayana. Vihara ini dipenuhi sejumlah artefak atau benda-benda vihara yang berumur ratusan tahun.

Berbagai ukiran kayu, jendela bundar yang mengapit pintu utama, ukiran huruf China pada pilar-pilar, patung dewa, gambar naga, dan burung hong yang menghiasi vihara ini mmenyemarakkan estetika vihara ini. Namun kini vihara tersebut telah terbakar. Beruntung patung Dewi Kwan Im emas bertangan seribu yang dikenal sangat manjur untuk memanjatkan doa, berhasil diselamatkan.

(kff/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads