Dikutip dari situs resminya, vihara tersebut dibangun untuk membantu pemerintah menghilangkan perbuatan yang hanya mementingkan diri sendiri. Kwee Hoen kala itu sangat berkeinginan memiliki mobil jenazah bagi warga Palembang sehingga tidak perlu lagi menggunakan cara lama dengan memikul jenazah saat hendak dikebumikan atau dikremasi.
Setelah mobil jenazah tersebut terwujud, pelayanan kemasyarakatan semakin lancar. Yayasan yang mereka namai Karya Dharma Bhakti itu kemudian membeli sebidang tanah di Jalan Jelambar Ilir yang hingga sebelum terbakar kemarin digunakan sebagai tempat ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vihara seluas 3.000 meter persegi ini menjadi tempat pemujaan bagi para dewa dari golongan Taois, Confucianis maupun Budhis Mahayana. Vihara ini dipenuhi sejumlah artefak atau benda-benda vihara yang berumur ratusan tahun.
Berbagai ukiran kayu, jendela bundar yang mengapit pintu utama, ukiran huruf China pada pilar-pilar, patung dewa, gambar naga, dan burung hong yang menghiasi vihara ini mmenyemarakkan estetika vihara ini. Namun kini vihara tersebut telah terbakar. Beruntung patung Dewi Kwan Im emas bertangan seribu yang dikenal sangat manjur untuk memanjatkan doa, berhasil diselamatkan.
(kff/fdn)