Rencana soal pembuatan monumen keselamatan itu diungkapkan oleh Bupati Kobar Ujang Iskandar beberapa waktu lalu. Monumen tersebut akan dibangun di Ibukota Kobar, yaitu di Pangkalan Bun yang dijadikan sebagai Posko Utama SAR AirAsia.
"Idenya pak Bupati Kobar dalam aspek sosial bagus sekali, karena tidak mungkin kita temukan 162 jenazah, itu tidak mungkin. Untuk bisa mewadahi keluarga korban yang tidak ditemukan. Maka ide Bupati akan buat monumen," ungkap Soelistyo usai serah terima badan pesawat dengan KNKT di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakut, Senin (2/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti diambil dari bagian (pesawat), seizin KNKT, mana yang bisa ditata ulang, bagian tertentu," kata Soelistyo.
Kabasarnas pun mengaku sepakat dengan pemikiran Ujang, terutama mengenai budaya keselamatan dalam rencana pembangunan monumen keselamatan. Soelistyo juga mengaku akan memberi kesempatan pada pihak keluarga korban yang jenazahnya belum juga ditemukan sampai pada akhir operasi khusus untuk melakukan tabur bunga di lokasi tempat jatuhnya pesawat.
"Menurut dia (Bupati Kobar) monumen juga untuk membangun budaya safety. Bukan hanya menyangkut operator, tetapi juga user. Membangun budaya keselamatan. Saya sepakat. Maka di akhir dari semua, saya akan beri kesempatan kepada keluarga korban yang belum ketemu jenazahnya, nanti akan tabur bunga di lokasi crash," tutur Penerbang TNI AU tersebut.
Sebelumnya Ujang Iskandar mengatakan rencana pembangunan monumen keselamatan dilakukan atas bentuk kepedulian Pemkab dan masyarakat Kobar. Menurutnya monumen keselamatan nantinya akan dijadikan sebagai tempat berkumpul pihak-pihak yang terkait dengan penerbangan di setiap tahunnya.
"Kemarin Ketua KNKT setuju, sekalian buat namanya jadi Monumen Keselamatan, nanti kita buat agenda tahunan, kita akan undang semua maskapai (penerbangan). Nanti tiap tahun kita adalan pertemuan, doa, seminar keselamatan. Kita undang dari keluarga, Kemenhub, dan lainnya," jelas Ujang di Pangkalan Bun, Jumat (15/1) lalu.
"Itu sebagai tempat evaluasi pengharapan. Supaya orang selalu ingat terus (insiden AirAsia) dan agar masyarakat dan petugas bisa mengutamakan keselamatan penumpang," tutupnya.
(ear/ndr)