Di daftar rekapitulasi pengadaan UPS pada Suku Dinas Pendidikan Tinggi Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun Anggaran 2014, CV Wisanggeni disebutkan berhak menyuplai UPS senilai Rp 5.829.967.000 di SMAN 56. Sementara di daftar Rekapitulasi Lelang UPS Pendidikan Menengah Jakarta Pusat, CV tersebut juga ditulis berhak menyediakan UPS di SMAN 5. Harganya sama: Rp 5.829.967.000.
Di daftar rekapitulasi maupun web Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov DKI Jakarta, tidak ada alamat lengkap CV Wisanggeni. Sebab itu, manajemen CV Wisanggeni yang berkantor di Magelang tak habis pikir karena nama CV mereka disebut-sebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arianto menyatakan, CV-nya bergerak di bidang konsultan konstruksi dan tata ruang, bukan pengadaan barang. Jadi, tidak ada alasan pihaknya mengajukan proposal tender soal UPS.
"Lagipula, kami tak pernah mengerjakan proyek miliaran. Paling-paling cuma Rp 700 jutaan. Kami juga tidak pernah mengerjakan proyek apapun di DKI," kata Arianto.
Sejauh ini, manajemen CV Wisanggeni belum dihubungi pihak-pihak mana pun terkait tender di Pemprov DKI. Manajemen juga belum menghubungi Pemprov DKI. Namun mereka memastikan, CV Wisanggeni yang dimaksud di daftar rekapitulasi bukan CV mereka.
CV Wisanggeni di Magelang berkantor di rumah tua. Di situ ada beberapa CV. Nama CV Wisanggeni tertutup gapura kompleks. Belum ada keterangan resmi apakah CV tersebut yang menang tender UPS DKI atau CV lain dengan nama serupa.
(try/nrl)