Mirisnya Kisah Raju Penderita Gizi Buruk dan 4 Momen sebelum Meninggal

Mirisnya Kisah Raju Penderita Gizi Buruk dan 4 Momen sebelum Meninggal

- detikNews
Senin, 02 Mar 2015 14:32 WIB
Mirisnya Kisah Raju Penderita Gizi Buruk dan 4 Momen sebelum Meninggal
(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)
Jakarta - Di tengah berita korupsi miliaran, bahkan triliunan rupiah, dan kasus-kasus terkait kekuasaan belakangan ini, ada cerita miris di Sukabumi, Jawa Barat. Raju (17), penderita gizi buruk, meninggal di hadapan orangtua di RSUD Sekarwangi. Beragam momen sedih mengiringi kepergian remaja yang baru 3 hari ditangani tim medis tersebut.

Raju tinggal di Kampung Simpenan Desa/Kecamatan Cikembar. Ia hidup bersama ayah, Heri (39) dan ibu tiri, Tarsih (29), serta adik tiri, Annisa. Sedangkan ibu kandungnya pergi setelah bercerai dengan ayahnya 13 tahun silam.

Setiap hari, Raju hanya bisa tergolek lemah di kamar seluas 2x2 meter. Tubuhnya kurus, hanya tinggal kulit membalut tulang. Ia juga lumpuh dan tak bisa bicara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena ekonomi keluarga tak mendukung, Raju tak tertangani dengan baik. Heri bekerja serabutan, sedangkan ibu tiri bekerja sebagai buruh pabrik. Berikut momen-momen haru sebelum Raju meninggal di hadapan ortu:


(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)

1. Berawal di Usia 5 Tahun

(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)
Menurut pengakuan Heri, Raju tinggal bersama ibu kandungnya. Semua baik-baik saja. Namun pada usia 5 tahun, tubuhnya mulai kurus. Raju pun diambil alih oleh Heri.

Kondisi fisik Raju tak berubah dari tahun ke tahun. Malah, karena ekonomi tak mendukung, kondisi Raju lebih parah. Remaja itu tak bisa bicara dan mengalami kelumpuhan.

1. Berawal di Usia 5 Tahun

(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)
Menurut pengakuan Heri, Raju tinggal bersama ibu kandungnya. Semua baik-baik saja. Namun pada usia 5 tahun, tubuhnya mulai kurus. Raju pun diambil alih oleh Heri.

Kondisi fisik Raju tak berubah dari tahun ke tahun. Malah, karena ekonomi tak mendukung, kondisi Raju lebih parah. Remaja itu tak bisa bicara dan mengalami kelumpuhan.

2. Dibawa ke RS

(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)
Kondisi Raju mendapat perhatian setelah kisahnya muncul di media massa. Pemkab Sukabumi melalui Dinas Kesehatan membawa Raju ke RSUD Sekarwangi, Jumat (27/2) lalu. Tak hanya biaya perawatan, biaya hidup selama di RS juga ditanggung.

Sekda Kabupaten Sukabumi Adjo Sarjono menilai ketakutan keluarga terkait pembiayaan seharusnya sudah tidak ada. Ia meminta puskesmas rajin memberikan sosialisasi terkait program jaminan pemerintah bidang kesehatan. "Saya merasa prihatin, seharusnya remaja seumuran dia berada di bangku sekolah menikmati pendidikan yang layak," kata Adjo.

2. Dibawa ke RS

(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)
Kondisi Raju mendapat perhatian setelah kisahnya muncul di media massa. Pemkab Sukabumi melalui Dinas Kesehatan membawa Raju ke RSUD Sekarwangi, Jumat (27/2) lalu. Tak hanya biaya perawatan, biaya hidup selama di RS juga ditanggung.

Sekda Kabupaten Sukabumi Adjo Sarjono menilai ketakutan keluarga terkait pembiayaan seharusnya sudah tidak ada. Ia meminta puskesmas rajin memberikan sosialisasi terkait program jaminan pemerintah bidang kesehatan. "Saya merasa prihatin, seharusnya remaja seumuran dia berada di bangku sekolah menikmati pendidikan yang layak," kata Adjo.

3. Terserang Penyakit Parah

Rumah keluarga Raju (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Berdasarkan diagnosa tim medis RSUD Sekarwangi, Raju mengalami malnutrisi sejak berumur 3 tahun. Ia juga mengalami dehidrasi berat dan terserang penyakit Tubercolosis. Sejak dirawat di RSUD, Raju kekurangan cairan.

Setelah 3 hari di RSUD, Raju mengembuskan nafas terakhir di hadapan ayahnya, Heri (39) dan ibu tirinya, Tarsih (29) di ruang Fatmawati RSUD Sekarwangi, Cibadak, Senin (2/3/2015) sekira pukul 04.30 WIB. Ia dimakamkan hari ini di Kampung Simpenan Desa/Kecamatan Cikembar, Sukabumi.

3. Terserang Penyakit Parah

Rumah keluarga Raju (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Berdasarkan diagnosa tim medis RSUD Sekarwangi, Raju mengalami malnutrisi sejak berumur 3 tahun. Ia juga mengalami dehidrasi berat dan terserang penyakit Tubercolosis. Sejak dirawat di RSUD, Raju kekurangan cairan.

Setelah 3 hari di RSUD, Raju mengembuskan nafas terakhir di hadapan ayahnya, Heri (39) dan ibu tirinya, Tarsih (29) di ruang Fatmawati RSUD Sekarwangi, Cibadak, Senin (2/3/2015) sekira pukul 04.30 WIB. Ia dimakamkan hari ini di Kampung Simpenan Desa/Kecamatan Cikembar, Sukabumi.

4. Pesan Terakhir

(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)
Raju seolah tahu usianya tak lama lagi. Dengan bahasa isyarat, ia sempat 'berpesan' ke Heri, "Pak jaga Annisa ulah dugi kos abi ulah hilap tinggali emamna, sakolaken ulah nepika kalantar kos abi."

Arti kalimat tersebut adalah 'Pak jaga Annisa jangan sampai seperti saya, jangan lupa perhatikan makannya, masukin sekolah jangan sampai terlantar seperti saya'.  Annisa adalah adik Raju dari ayah dan ibu tirinya, Tarsih.

Raju juga meminta Heri tak menyalahkan siapa-siapa. Termasuk soal perceraian. Miris dan mengharukan!

4. Pesan Terakhir

(Foto: Syahdan Alamasyah/detikcom)
Raju seolah tahu usianya tak lama lagi. Dengan bahasa isyarat, ia sempat 'berpesan' ke Heri, "Pak jaga Annisa ulah dugi kos abi ulah hilap tinggali emamna, sakolaken ulah nepika kalantar kos abi."

Arti kalimat tersebut adalah 'Pak jaga Annisa jangan sampai seperti saya, jangan lupa perhatikan makannya, masukin sekolah jangan sampai terlantar seperti saya'.  Annisa adalah adik Raju dari ayah dan ibu tirinya, Tarsih.

Raju juga meminta Heri tak menyalahkan siapa-siapa. Termasuk soal perceraian. Miris dan mengharukan!
Halaman 2 dari 10
(try/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads