Tradisi Tedhak Siten dan Ketika Cucu Sultan Memilih Buku dan Stetoskop

Tradisi Tedhak Siten dan Ketika Cucu Sultan Memilih Buku dan Stetoskop

- detikNews
Minggu, 01 Mar 2015 17:12 WIB
(Foto: Edzan Raharjo/detikcom)
Yogyakarta - Keraton Yogyakarta masih memegang tradisi hingga saat ini. Cucu keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X yang mulai bisa berjalan juga harus menjalani tradisi 'Tedhak Siten'. Bagaimana prosesinya?

Cucu Sultan dari pasangan GKR Bendoro (Jeng Reni) dengan KPH Yudanegara, R.Aj (Raden Ajeng) Nisaka Irdina Yudanegara, menjalani tradisi di Keraton Kilen Keraton Yogyakarta, Minggu (1/3/2015). Cucu keempat Sultan yang usianya belum genap setahun ini mengikuti beragam tahapan dan diawai dengan menginjak jadah dan tanah.

Kemudian ia harus melewati tangga dan masuk ke dalam kurungan (sangkar). Di dalam sangkar, terdapat berbagai pilihan mainan seperti buku dengan pulpen, selendang, boneka, stetoskop, pesawat terbang, dan lain-lain. Barang yang diambil menggambarkan masa depan atau cita-cita sang bayi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah di dalam sangkar, cucu perempuan Sultan tersebut memilih buku beserta pulpen, alat permainan dokter stetoskop, dan garpu. Setelah itu, ia dibawa keluar, lalu dimandikan. Selajutnya ia menjalani prosesi menyeret pisang raja dan membawa ayam panggang.

Selain menangis, cucu Sultan juga bertingkah lucu. Rupanya ia suka menari, sehingga seringkali menunjukkan gaya menarinya yang lucu.

Sultan mengatakan, tradisi semacam ini terus terjaga di lingkungan keraton. Menurut dia, bagaimanapun orang tua, kakek dan nenek, harus mendoakan agar anak bisa menjadi pandai, berguna bagi bangsa dan negara.

"Tradisi ini merupakan prosesi kehidupan awal sampai kehidupan akhir. Dia mendapatkan tantangan berjalan seperti disimbolkan melewati tangga. Di dalam kurungan ada macam-macam pilihan, seperti dalam kehidupan yang banyak pilihan," kata Sultan.

Ibunya, GKR Bendoro, berharap anaknya menjadi orang yang selalu tajam hati, pikir dan batin. Eyangnya selalu berpesan agar menjadi orang Jawa yang selalu ingat asal-usulnya. Cucu Sultan ini memang sudah diajari menari dan cepat menangkapnya.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads