Cucu Sultan dari pasangan GKR Bendoro (Jeng Reni) dengan KPH Yudanegara, R.Aj (Raden Ajeng) Nisaka Irdina Yudanegara, menjalani tradisi di Keraton Kilen Keraton Yogyakarta, Minggu (1/3/2015). Cucu keempat Sultan yang usianya belum genap setahun ini mengikuti beragam tahapan dan diawai dengan menginjak jadah dan tanah.
Kemudian ia harus melewati tangga dan masuk ke dalam kurungan (sangkar). Di dalam sangkar, terdapat berbagai pilihan mainan seperti buku dengan pulpen, selendang, boneka, stetoskop, pesawat terbang, dan lain-lain. Barang yang diambil menggambarkan masa depan atau cita-cita sang bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menangis, cucu Sultan juga bertingkah lucu. Rupanya ia suka menari, sehingga seringkali menunjukkan gaya menarinya yang lucu.
Sultan mengatakan, tradisi semacam ini terus terjaga di lingkungan keraton. Menurut dia, bagaimanapun orang tua, kakek dan nenek, harus mendoakan agar anak bisa menjadi pandai, berguna bagi bangsa dan negara.
"Tradisi ini merupakan prosesi kehidupan awal sampai kehidupan akhir. Dia mendapatkan tantangan berjalan seperti disimbolkan melewati tangga. Di dalam kurungan ada macam-macam pilihan, seperti dalam kehidupan yang banyak pilihan," kata Sultan.
Ibunya, GKR Bendoro, berharap anaknya menjadi orang yang selalu tajam hati, pikir dan batin. Eyangnya selalu berpesan agar menjadi orang Jawa yang selalu ingat asal-usulnya. Cucu Sultan ini memang sudah diajari menari dan cepat menangkapnya.
(try/try)