"Gila! Ngapain bikin buku trilogi, itu mah namanya fitnah banget!" kata Ahok di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).
Buku trilogi dalam anggaran itu diberi judul 'Nekat Demi Rakyat', 'Dari Belitung Menuju Istana' dan 'Tionghoa Keturunan Ku Indonesia Negara Ku'. Setiap judul dianggarkan Rp 10 miliar, belum diketahui siapa penerbit atau penulis untuk buku itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota DPRD yang mengesahkan APBD pun tak pernah mempublikasikan anggaran itu sebelum polemik DPRD-Ahok mencuat pasca paripurna hak angket Jumat (27/2) kemarin. Menurut para dewan Kebon Sirih ini, terlalu banyak daftar anggaran dalam APBD DKI 2015 yang tak mungkin dicek satu per satu.
"Nggak tahu, saya lagi cek. Makanya itu ada permintaan itu, saya kaget. Makanya kita lagi sisir dengan e-budgeting," ucap Ahok sambil memastikan bahwa anggaran itu hanya ada di draft APBD DKI versi DPRD.
Wakil Ketua Komisi E Ashraf Ali sudah tahu soal anggaran fantastis tersebut. Saat ditanya, dia menyebut anggaran itu usulan dari SKPD.
"Memang ada usulan. Usulan dari SKPD. Kita mana berani kalau menyangkut masalah Ahok. Artinya, kita menghargai usulan itu," kata Ashraf Ali saat dihubungi, Sabtu (28/2/2015).
(vid/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini