Ada dua lembaga riset politik yang menggelar survei dan sensus persaingan Hatta Rajasa versus Zulkifli Hasan di Kongres PAN, yaitu Pusat Data Bersatu (PDB) dan CSIS yang bekerja sama dengan Cyrus Network. Hasil survei dan sensus tersebut cukup berbeda.
PDB menggelar survei pada rentang waktu 18-23 Februari 2015 dengan wawancara lewat telepon. Dari total pemegang suara sebanyak 593 orang, PDB menggunakan sampel sebanyak 225 Ketua/sekretaris DPW dan DPD PAN se-Indonesia. Hasilnya, PDB mencatatkan keunggulan Zulkifli Hasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun diakui oleh Agus margin of error survei PDB ini masih cukup besar, yaitu sebesar 6,5%. Dengan margin of error sebesar itu, maka masih sangat mungkin hasil real berbeda cukup jauh dari survei.
CSIS-Cyrus beda metode dengan PDB. Kedua lembaga itu tak menggelar survei, melainkan sensus. Sensus dilakukan pada rentang waktu 16-19 Februari 2015 dengan metode wawancara tatap muka. Objek sensus adalah ketua-ketua DPW dan DPC PAN se-Indonesia. Ketua partai yang berhasil diwawancara adalah ketua di 28 provinsi dan 484 kabupaten/kota.
Hasilnya, Hatta unggul tipis dibanding Zulkifli Hasan. Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi mengungkap Hatta hanya unggul 20-an suara dari Zulkifli. Dia juga mengungkap ada 50-an suara DPC yang belum terjamah oleh tim sukses kedua kubu.
"Kira-kira masih ada sekitar hampir di atas 10 persen suara yang belum digarap. Jadi ada sekitar 50 suara DPC yang belum tersapa oleh dua calon ketum ini," beber Hasan saat berbincang, kemarin.
Hasan tak mau mengungkap DPC mana saja yang belum benar-benar mantap menentukan pilihannya. Ada alasan bisnis yang menghalanginya mengumbar data itu ke publik. Namun dia memastikan 50-an suara bisa mengubah konstelasi politik jika bisa digarap oleh kubu Zulkifli, yang perolehan suaranya tertinggal menurut sensus.
"50-an suara ini bisa jadi kartu truf. Bisa mengubah konstelasi politik," ujarnya.
Sementara itu kedua kubu mengklaim sudah mengantongi dukungan dari ratusan pemilik suara. Kubu Hatta mengklaim didukung 380 pemilik suara, sedangkan kubu Zulkifli mengklaim didukung 340 pemilik suara. Jika dijumlah, maka total klaim kedua kubu adalah 720 suara. Padahal, jumlah suara tersedia di Kongres PAN hanya 593 suara.
Ada sejumlah kemungkinan, kalkulasi suara salah satu kubu meleset, atau ada sejumlah pemilik suara yang main dua kaki. Namun di antara klaim itu pastinya ada kartu truf yang diperebutkan. Siapa yang akhirnya menang? Ikuti liputan tim detikcom dari arena Kongres IV PAN di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.
(tor/ahy)