"Pemikirannya sederhana, memindahkan Fakultas Teknik ke Gowa, awalnya kemarahan karena mahasiswa Teknik suka berkelahi, suka hancur-hancurkan Kampus. Ketua alumni (JK) yang tanggung perbaikannya. Jadi kita merombak bekas pabrik kertas Gowa, dengan biaya Rp 50 M. Jangan berkelahi, kalau ada lagi yang berkelahi kita keluarkan, kita pindahkan ke Jeneponto, kita kasih badik," ujar JK yang disambut tepuk tangan dari hadirin, Jumat (27/2/2015).
Di sambung JK, saat masih periode pertamanya, ia merasa risih karena pusat studi teknologi hanya ada di Jawa. Dia berharap ada tambahan pusat teknologi baru lagi di kawasan Timur dan Barat. Di Timur dibangun di Unhas, sementara di Sumatera belum ada lokasi yang ditunjuk karena tidak tersedia lahan sekitar 50 hektar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mau ada kampus futuristik. Teknologinya harus 20 tahun ke depan, kita harus berpikir ke depan, kalau kita masih banggakan perahu Phinisi, sedang orang lain sudah bahas satelit, kita harus saingi Jepang dan China. Lupakan yang dulu, lihat ke depan," tambah JK.
Dalam kunjungannya, JK didampingi istrinya, Mufidah JK, Menristek Dikti Muhammad Nasir, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Nasir Kalla, serta perwakilan Konsulat Jenderal Jepang.
(mna/rul)