Hatta Unggul 20-an Suara dari Zulkifli, Tapi Ada 50 DPC Belum Memilih

Sensus CSIS-Cyrus

Hatta Unggul 20-an Suara dari Zulkifli, Tapi Ada 50 DPC Belum Memilih

Ahmad Toriq - detikNews
Jumat, 27 Feb 2015 11:04 WIB
Jakarta - Duel Ketum PAN incumbent Hatta Rajasa versus penantangnya, Zulkifli Hasan, di Kongres IV PAN sepertinya akan seru. Berdasarkan sensus CSIS-Cyrus, perbedaan dukungan untuk kedua calon sangat tipis.

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network menggelar sensus pada rentang waktu 16-19 Februari 2015 dengan metode wawancara tatap muka dengan ketua-ketua DPW dan DPC PAN se-Indonesia. Objek yang diwawancara adalah ketua di 28 provinsi dan 484 kabupaten/kota.

Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi mengungkap bahwa Hatta Rajasa unggul tipis dari Zulkifli Hasan. Dari 500 lebih suara tersedia di Kongres PAN, Hatta unggul sekitar 20 suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Unggulnya masih sekitar 20 suara. Jadi selisih absolutnya sekitar 20 suara," kata Hasan saat dihubungi, Jumat (27/2/2015).

Meski Hatta lebih unggul, Hasan mengatakan masih ada peluang Zulkifli untuk memenangkan pertarungan. Sebab, masih ada sekitar 50 DPC PAN yang belum menentukan pilihan.

"Peluang itu pasti ada. Kira-kira masih ada sekitar hampir di atas 10 persen suara yang belum digarap. Jadi ada sekitar 50 suara DPC yang belum tersapa oleh dua calon ketum ini," beber Hasan.

Sekitar 50 DPC ini, berdasarkan sensus, merasa belum 'disapa' karena kedua kubu memiliki asumsi kecondongan suara terhadap sejumlah DPC. Jadi, kata Hasan, untuk 50-an DPC ini, kubu Hatta merasa mereka condong ke Zul, sedangkan kubu Zul berasumsi sebaliknya. "50-an suara ini bisa jadi kartu truf. Bisa mengubah konstelasi politik," ulasnya.

Namun, masih berdasarkan sensus, 50-an DPC ini lebih cenderung ke Hatta. Sebab, mereka lebih banyak berinteraksi dengan Hatta dan tim suksesnya. "Kemungkinan untuk di kongres masuk timnya Hatta," ujar Hasan.

(tor/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads