Batu Piruz lazuli mungkin belum banyak dikenal masyarakat pencinta batu mulia. Batu yang ditambang di kawasan pegunungan Pangungkuni, Kecamatan Pucanglaban ini, mempunyai keunikan yang tidak dimiliki batu mulia lain. Penamaan batu Pirus Lazuly sendiri, karena batu ini mempunyai kandungan materi dan warna batu hijau Pirus atau turquoise dan biru Lazuli, sehingga oleh masyarakat Tulungagung menamakanya batu Pirus lazuli.
Batu Pirus Lazuli ini, pertama kali diolah Agus Setiana, seorang perajin batu mulia warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Awalnya Agus tak mengira jika batu yang diperolehnya di pegunungan Pangungkuni, Kecamatan Pucanglaban ini, mempunyai kandungan materi dan warna batu yang unik dan belum dikenal sebelumnya. Setelah dipoles, baru kelihatan keindahan dan keunikan batu yang mempunyai warna biru, hijau dan mempunyai serat keemasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengolah batu Pirus Lazuli hingga menjadi batu mulia yang indah dan menarik, dibutuhkan keterampilan khusus. Awalnya bongkahan batu Pirus Lazuli yang akan diolah, direndam di dalam bak air untuk melunturkankan kandungan zat kapurnya. Setelah direndam, bongkahan batu dipotong menjadi beberapa bagian yang lebih kecil untuk dilihat urat batu dan kombinasi warnanya.
Tidak semua bagian batu bisa dipoles menjadi batu yang unik dan indah, hanya batu yang mempunyai kombinasi warna biru dan hijau yang akan dipoles menjadi batu perhiasan. Sementara sisanya, potongan batu yang hanya mempunyai warna hijau atau biru saja masuk kategori batu Pirus Lazuli kualitas dua dan tiga.
"Mengolah batu Pirus Lazuli, juga bergantung faktor keberuntungan, kadang dapat kombinasi warna batu hijau dan biru, kadang juga batu hanya didominasi satu warna, hijau atau biru saja,β jelas Agus, yang telah menekuni pengolahan batu mulai sejak belasan tahun.
Setelah kombinasi warna didapat, selanjutnya potongan batu dipoles agar halus mengkilat serta warna dan urat batu lebih tampak jelas. Batu Pirus Lazuly yang sudah jadi kemudian dipajang di etalase untuk dijual. Batu Pirus Lazuli kualitas super di jual Rp 1,5 juta per biji, sementara untuk batu Pirus Lazuli kualitas dua dan tiga di hargai Rp 700 ribu-Rp 1 juta.
Karena warnanya yang unik dan indah, serta tergolong jenis batu mulia yang langka, banyak kolektor yang memburu batu jenis ini. Salah satunya Isroil Muslimin, pengusaha yang juga kolektor batu mulia ini sengaja membeli batu Pirus Lazuli di toko batu mulia milik Agus untuk mendapatkan batu Pirus Lazuli langsung dari perajinnya.
"Saya itu termasuk penggemar berat batu mulia, kalo pas ada acara keluar kota, pasti saya beli batu mulia untuk koleksi. Untuk batu Pirus Lazuli, saya baru tahu sekarang ini, kombinasi warnanya unik, saya mau beli sebelum harganya naik, seiring booming batu akik di Indonesia,β ujar Roil sambil memilih beberapa cicin Pirus Lazuli yang dipajang di etalase.
Karena tergolong batu mulia jenis baru, Agus juga berencana menjadikan batu Pirus Lazuli ini menjadi sebagai batu mulia khas Kabupaten Tulungagung.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini