Pusaka Kiswah Kakbah di Yogya dari Kekhalifahan Turki yang Tak Boleh Asal Dikeluarkan

Pusaka Kiswah Kakbah di Yogya dari Kekhalifahan Turki yang Tak Boleh Asal Dikeluarkan

- detikNews
Kamis, 26 Feb 2015 14:14 WIB
Yogyakarta - Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Pembukaan Kongres Umat Islam menguak sejarah baru. Awal Februari lalu, Sultan menyebut keraton menyimpan kiswah Kakbah yang pernah diberikan kekhalifahan Turki ke Raden Fatah penguasa Demak.

Kiswah Kakbah itu mengukuhkan bahwa Raden Fatah merupakan khalifatullah ing Tanah Jawa, perwakilan kekhalifahan Islam (Turki) untuk Tanah Jawa. Selain kiswah Kakbah juga, ada bendera hijau bertuliskan lafaz kalimat tauhid. Demak berdiri abad ke 14.

"Kyai Tunggul Wulung sama Kyai Pare β€ŽAnomβ€Ž," jelas Sultan yang ditanya soal pusaka ini pekan lalu. Sultan tak merinci jauh soal pusaka ini. Hanya saja disimpan di dalam keraton Yogya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detikcom yang menelusuri soal dua pusaka itu memang mendapatkan informasi, kalau Kyai Tungul Wulung dan Kyai Pare Anom tak bisa sembarang dikeluarkan.

Abdi dalam keraton Yogya yang tak mau disebutkan namanya berkisah soal dua benda pusaka itu. Kedua benda itu hanya dikeluarkan saat Suro atau tahun baru Islam yang jatuh di hari Selasa atau Jumat kliwon.

"Dimandikan di dalam Keraton juga," terang pria itu.

Hanya keraton dan abdi dalem saja yang bisa melihat, warga luar tak diperkenankan. Kedua bendera itu pun dikeluarkan kalau terjadi sesuatu di masyarakat saja. Kabarnya, terakhir kedua benda itu dikelurkan pada 2006 dibawa di dalam mobil mengelilingi Yogya.

"Benda ini nilai budaya dan sejarahnya tinggi," terang pria yang sudah puluhan tahun mengabdi di keraton itu.


(sip/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads