Legenda Sniper Tatang Koswara, Burung Parkit dan Batu Akik Yaman Wulung

Kisah Indonesian Sniper

Legenda Sniper Tatang Koswara, Burung Parkit dan Batu Akik Yaman Wulung

- detikNews
Kamis, 26 Feb 2015 13:56 WIB
foto: Baban/detikbandung
Bandung - Tatang Koswara (69) sendirian mengemudikan sepeda motor jenis matic saat tiba di halaman rumahnya. Menjelang tengah siang, sang legendaris sniper dunia asal Indonesia ini baru pulang usai aktivitas olah raga.

"Barusan selesai jalan santai. Tiap hari tiga jam. Biar menjaga kondisi kebugaran," ucap Tatang sewaktu ditemui di kediamannya, kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/2/2015).

Dia bergegas melangkah ke sudut tembok dan mengampiri dua sangkar yang masih tertutup kain pembungkus. "Saya hobi memelihara burung kicauan. Dulu ada enam jenis burung. Sekarang sisa tiga, jenis cendet, parkit dan love bird," ujar Tatang sambil membuka sarung sangkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selepas memberikan makan untuk burung kicauan, bapak empat anak sekaligus kakek tujuh cucu ini masuk rumah. Istrinya, Tati Hayati (52), sudah menyiapkan segelas air minum. Tatang lalu meminta detikcom menunggu sebentar.

"Mau mandi dulu," ucapnya sambil tersenyum ramah.

Tak lama, dia kembali datang sembari memakai kaus putih berkerah lengan pendek dan celana panjang motif loreng. Di bagian dada kiri kaus tertera tulisan 'LEGENDARIS SNIPER-DUNIA' serta gambar senjata api laras panjang tipe Winchester. Bagian dada kanan tertulis ' TATANG K'.

"Ini baju buatan sendiri," ujar Tatang.

Dia merasa bangga diakui mata dunia sebagai sniper sejati dari Indonesia. Tatang ikut bertempur di Timor Timur pada 1977-1978. "Waktu itu (di Timor Timur) saya menjadi pengawal Pak Edi Sudrajat. Saya bertugas juga sebagai sniper," tutur Tatang.

Sebelum berkisah panjang, Tatang mengajak ke lantai dua rumahnya yang sederhana. "Tiap hari saya rawat tanaman. Antara lain ada tomat, jambu dan cabai. Harus disiram dong, biar tumuh subur," kata Tatang yang jari manis tangan kirinya melingkar satu cincin batu mulia jenis yaman wulung.

Kemarin, Tatang sempat berkunjung ke kantor redaksi detikbandung. Bersama sang cucu tercinta, dia sempat berbincang hangat sambil membicarakan kisahnya.

Hari ini, detikcom membalas kunjungan Tatang dengan menengoknya di rumah. Banyak cerita dan foto-foto menarik yang dibeberakan Tatang tentang aksinya. Ikuti terus kisahnya dalam beberapa artikel yang akan datang.

(bbn/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads