"Saya yakin semua pihak akan menghormati hak prerogatif Presiden, dan hal ini tidak akan menimbulkan polemik di publik," kata Charles melalui pesan singkat, Rabu (26/2/2015).
"Dalam hal ini, Presiden memiliki hak prerogatif penuh dalam menentukan siapa yang akan duduk sebagai kepala BIN baru," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
β"Posisi Kepala BIN punya peran yang sangat krusial dalam menjaga pertahanan, keamanan dan stabilitas negara," ujar Charles.
Sosok kepala BIN yang diharapkan, menurut Charles, haruslah yang loyal dan memiliki visi sama dengan Presiden Jokowi. Terutama terkait masa depan bangsa.
"Tentunya Presiden akan memilih orang yang berkualitas, loyal dan punya visi yang sama dengan presiden Jokowi mengenai masa depan bangsa," ucap Charles.
Persoalan calon kepala BIN juga pernah dibicarakan oleh Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi, yang mewanti-wanti Presiden Jokowi agar tak tersandera elite partai saat nanti menunjuk kepala BIN. Jangan sampai kisruh penunjukan calon Kapolri kembali terulang.
"Di dalam menjalankan reformasi intelijen diperlukan pimpinan yang memadai. Kita tidak ingin Jokowi-JK tersandera oleh elite-elite partai saat memilih kepala BIN," kata Hendardi dalam diskusi tentang 'Tarik Ulur Kepala Badan Intelijen Negara' pada Senin (23/2) lalu.
(vid/ear)