Pulang dari Timor Timur, Tatang Sniper Kerap Mimpi Buruk dan Penakut

Pulang dari Timor Timur, Tatang Sniper Kerap Mimpi Buruk dan Penakut

Erna Mardiana - detikNews
Rabu, 25 Feb 2015 17:13 WIB
Bandung - Sukses menjalankan misi di Timor Timur, kini Timor Leste, Tatang Koswara (68), kembali kepada keluarga di Bandung. Namun ternyata pengalamannya selama perang masih membekas bertahun-tahun. Ia kerap mimpi buruk dan menjadi penakut.

"Saya kalau tidur, posisinya di bagian tembok, istri di pinggir. Agak jauh dari pintu kamar. Sering juga terbangun karena mimpi pengalaman saat di Timor Timur," ujar Tatang saat berbincang dengan detikcom di Jalan Lombok, Rabu (25/2/2015).

Bahkan saat terjaga, kerap terlintas apa yang dialaminya selama perang. "Saya dulu lewat kuburan saja enggak berani. Jadi penakut," akunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu berlangsung hingga lima tahun lamanya. Ia mengaku tidak ada program pemulihan dari TNI AD bagi dirinya. "Kalau sniper enggak ada, enggak tahu kalau tentara," ujar Tatang yang mengaku sebelum pergi perang, belum pernah memotong ayam sekalipun.

Untuk mengatasi trauma selama pertempuran, Tatang mengaku melakukan berbagai kegiatan, salahsatunya bisnis warung makan. "Alhamdulillah sekarang sudah enggak. Apa yang saya lakukan di sana, itu untuk merah putih, untuk negara," tandasnya.

Ia juga mengaku menyembunyikan identitasnya selama puluhan tahun, sebelum adanya buku 'Sniper Training, Techniques and Weapons' karya Peter Brokersmith yang terbit pada 2000. "Istri dan anak saya enggak tahu, baru sekarang saja tahunya," tutur Tatang.

Saat Timor Timur akhirnya terpisah dari NKRI, Tatang mengaku sangat sedih. "Ribuan teman-teman saya mati di sana, terkubur di sana. Jelas saya sedih, tapi mau bagaimana lagi," katanya.

(ern/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads