Nurdin Halid Bantah Arahkan DPD-DPD Golkar untuk Pilih Ical di Munas Bali

Sidang Mahkamah Partai Golkar

Nurdin Halid Bantah Arahkan DPD-DPD Golkar untuk Pilih Ical di Munas Bali

- detikNews
Rabu, 25 Feb 2015 14:24 WIB
Jakarta - Waketum Golkar, kubu Aburizal Bakrie, Nurdin Halid menggunakan sidang Mahkamah Partai Golkar untuk menepis tuduhan-tuduhan kepadanya. Dia membantah menekan para pengurus daerah agar memilih Aburizal Bakrie saat Munas di Bali.

"Seluruh ketua DPD I bisa dihadirkan, dikonfrontir apa saya ancam, intimidasi mereka untuk pilih Aburizal Bakrie," kata Nurdin saat sidang di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/2/2015).

"Tidak pernah saya mengintimidasi," sambung Nurdin yang saat Munas berperan sebagai Ketua Steering Committee.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat Munas Bali memang beredar rekaman rapat yang dipimpin Nurdin dan dihadiri para Ketua DPD. Namun, ia membantah ada pengarahan untuk memilih satu calon tertentu saat itu.

Dalam sidang sebelumnya, Priyo Budi Santoso yang merupakan Waketum kubu Agung Laksono mengaku tidak diperbolehkan masuk ke arena Munas Bali. Nurdin juga membantah hal itu.

"Sama sekali tidak pernah mendapat laporan Priyo datang ke Munas, apalagi dapat surat mandat. Tidak benar tidak diperkenankan masuk," ucap mantan Bos PSSI ini.

Di tengah perhelatan Munas Golkar di Bali pada awal Desember 2014 lalu, beredar rekaman rapat rahasia dengan suara Nurdin Halid yang menceritakan pengalaman Munas PSSI di Bali. Pengalaman itu menjadi dasar menyusun skenario yang dilakukan pada Sabtu, 29 November 2014 malam atau sehari jelang Munas IX.

"Pertama kita harus kuasai pembuatan tata tertib Munas. Ini licik, ini licik memang. Tapi kita harus punya jagoan-jagoan sidang atau 'floor leader' dan jagoan itu adalah Bapak-bapak sekalian. Pilih dua orang tiap provinsi untuk jadi jagoan sidang, masalah nanti jadi tiga atau empat itu tidak masalah. Nanti para jagoan ini berargumentasi dan berdebat secara keras, berkelahi pun boleh," ujar Nurdin dalam rekaman yang beredar (1/12/2014) lalu.

(imk/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads