Reading Indonesia PROject (RIPRO) bekerjasama dengan Universitas Paramadina dan Awesometrics mengadakan riset 100 hari pertama Jokowi-JK. Ada temuan menarik tentang PDIP yang menurut hasil riset tersebut dinilai masih bergaya oposisi.
Presiden Jokowi memang tengah menghadapi banyak tantangan sulit di 100 hari masa kerjanya. Dari kebijakan berani menaikkan harga BBM yang belakangan kembali diturunkan, sampai polemik KPK-Polri yang sempat menimbulkan keraguan terhadap sang presiden. Namun demikian Jokowi dapat mengatasi semua itu dan mengambil kebijakan yang masih diterima rakyat. Namun ada hal lain yang membuat Jokowi tetap turun popularitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Populasi penelitian adalah pembicaraan di twitter terkait dengan menteri dalam kurun waktu 23 Januari 2015 hingga 18 Februari 2015. Jumlah pembicaraan yang termonitor dengan menggunakan kata kunci 34 nama menteri sejumlah 311.636 celoteh di dunia maya.
Salah satu faktor yang menurunkan elektabilitas Jokowi tak lain adalah gaya PDIP saat menjadi partai pemerintah. Alih-alih mendukung pemerintahan Jokowi, justru PDIP seperti di barisan terdepan mengkritik pemerintahan Jokowi.
"PDIP sebagai partai pemenang pemilu bertindak seperti partai oposisi yang turut mengurangi popularitas Jokowi," kata Agus.
Selain menunjukkan kecenderungan PDIP terlihat sebagai oposisi, penelitian ini juga mengungkap hasil mencengangkan bahwa menteri dari PDIP justru jadi beban.
"Menteri PDIP jadi beban berat bagi Jokowi, seakan mereka kebingungan sebagai menteri dari partai pengusung yang mencari identitas, karena selama ini mereka selalu bermain sebagai oposisi. Ini merupakan analisis sementara," ujar Agus Mulyono.
Menurut Agus, tokoh-tokoh parpol asal PDIP yang jadi menteri seolah kebingungan setelah memegang kekuasaan. RIPRO menyoroti kinerja Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
"Apa yang dilakukan Tjahjo kumolo dan Puan selalu kontraproduktif dengan Jokowi," tutur Agus.
Belakangan ini PDIP semakin nampak bergaya oposisi setelah menghembuskan isu interpelasi Presiden Jokowi yang tak melantik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri. Lalu sampai kapan PDIP akan menjadi 'oposisi' bagi Jokowi?
(van/try)