"Kami meminta kepada warga agar tidak perlu khawatir," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/2/2015).
"Warga beraktivitas saja seperti biasa. Kami menggelar personel untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Kami melakukan gelar personel, deteksi dini ditingkatkan ,dan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan supaya hal ini tidak terjadi lagi," sambung Martinus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bisa sampaikan apa yang dilakukan pelaku membuat resah. Ini bagian dari teror. Hal-hal itu membuat takut orang. Dimasuki orang bisa dengan beragam cara, teknik dan taktik. Hanya membawa kardus, kemudian menaruh sampai seorang cleaning service menganggap itu benda yang ditinggal pengujung. Siapa saja bisa meletakkan barang itu," jelas Martinus.
Martinus mengatakan, saksi-saksi telah diperiksa terkait penemuan benda yang diduga bom itu. "Sampai saat ini sudah periksa 6 saksi. 3 pada malam kejadian, dan 3 orang pagi ini sampai siang," imbuhnya.
Barang bukti, kata Martinus, sudah diserahkan kepada tim Gegana Brimob dan sedang dianalisa kompenennya. Polisi juga sedang memeriksa berbagai fasilitas gedung, seperti CCTV untuk mencari petunjuk. Hasil pemeriksaan dan analisa masih dalam penyelidikan dan belum bisa disampaikan ke publik.
"Sementara komponen pembentuknya hanya di dalam kardus, diisi beberapa komponen yang memacu ledakan seperti detonator, kabel, baterai, timer, ini diterangkan menjadi satu jadi bahan peledak yang bisa meledak. Untuk kasus ini kami tidak pakai istilah ledakan tapi letupan," ujar Martinus.
"Ini masih diteliti. Cairan berisi apa masih diteliti. Itu berisi cairan, cairan apakah tutup terbuka meletup atau memang ada di wilayah tersebut sehingga meletup sedang didalami. Itu menjadi bahan kajian dan penelitian," sambungnya menegaskan.
(rni/bar)