Melihat hal tersebut, polisi berupaya melakukan antisipasi agar aksi begal tak kembali terulang. Aksi penyamaran sebagai korban akan dilakukan oleh polisi untuk membekuk pelaku begal.
"Nanti kami akan melakukan upaya secara kualitas untuk melakukan penindakan tegas. Kita akan menyamar sebagai korban untuk membekuk dan mengetahui siapa pelakunya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/2/2015). Belum jelas bagaimana detail teknik penyamaran ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibanding 2014 tentu berkurang. Tapi secara kualitas karena memang berakibat luka pada orang, itu bagi kami merupakan peningkatan kualitas," jelasnya.
Martin juga menambahkan, semua kawasan saat ini dianggap rawan. Sehingga kewaspadaan pada masyarakat, terutama yang ingin melakukan perjalanan malam perlu dilakukan.
"Semua wilayah rawan, perbatasan rawan, daerah penyangga juga rawan. Kami ingin informasikan pada masyarakat supaya perlu kewaspadaan, tentu apabila ingi melewati jalan yang sepi atau bepergian sendiri di atas jam 22.00 WIB kalau tak terlalu perlu mending tidak usah. Kewaspadaan masyarakat dan tentu kesiapsiagaan oleh polisi perlu dilakukan," tutupnya.
(rni/mad)