Ruqyah kini tengah menjadi fenomena. Banyak masyarakat yang berkenan memilih diruqyah dengan cara ikut ruqyah massal yang digelar di masjid-masjid. Atau juga datang menemui peruqyah untuk didoakan seorang ustad.
Ruqyah dilakukan dengan pembacaan ayat Alquran oleh seorang ustad yang biasanya disebut peruqyah.
"Yang pernah memakai jimat, datang ke dukun, bisa dipengaruhi jin," terang Ustad Rojan, seorang peruqyah di Bogor yang ditemui detikcom, Senin (23/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ruqyah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah, ruqyah syariyyah," terang Rojan yang juga membuka praktik bekam.
Pada dasarnya, lanjut dia, ruqyah tak sekadar mengobati orang yang disebut kesurupan atau mengusir jin. Peruqyah juga memperbaiki akhlak seorang manusia. Ketika dibacakan doa, dan orangnya tak mau berubah hasilnya akan sama saja.
"Setelah diruqyah, ibadah diperbaiki. Misalnya salat lima waktu, mengaji, dan tak lupa akan zikir. Dan selalu ingat Allah, untuk meminta pertolongan," tambah dia.
Rojan, sebagai peruqyah pernah diundang menangani aneka orang yang kesurupan hingga diguna-guna. Ada puluhan anak SMA di Bogor yang kesurupan setelah naik gunung hingga seorang pria yang mengalami sakit tak bisa bangun.
"Yang anak SMA kesurupan itu mereka karena lapar saja, perut kosong kemudian naik gunung jadi mudah hilang konsentrasi. Saya hanya tawarkan mereka makan, kemudian sudah pada sadar. Kalau yang sakit tak bisa bangun itu, dia mengaku jin dari Mesir dan berusia ribuan tahun. Bisa diobati asalkan pasiennya juga dari diri sendiri memang ingin tobat dan mengamalkan agama, kalau tidak mau tobat ya sulit," imbuhnya.
Ruqyah ini, lanjut dia, pada dasarnya kembali ke individu yang didoakan. Apakah dia siap bertobat dan meninggalkan hal syirik atau tidak.
"Tentu semua bisa terjadi dengan pertolongan Allah," tutup dia.
(ndr/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini