"Menurut saya ini adalah kegiatan yang sangat positif dalam rangka pembinaan para pemuda, supaya lebih mendekatkan perilaku yang sesuai dengan tuntutan ajaran agama dan sesuai juga dengan tuntunan sebagai kita selaku warga negara dan bagian masyarakat," ujar Aos saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (23/2/2015).
Acara ini menurutnya menunjukkan bahwa kegiatan ibadah itu tidak dikhususkan untuk seseorang tapi semua orang bisa berbuat dan berperilaku amal yang bermaslahat bagi kepentingan diri dan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun saya tidak terlalu tahu apa itu Brigez. Tapi lalu saya mendengar hal-hal yang kurang baik. Tapi ternyata saat bertemu, pada baik, positif saya melihatnya. Mudah-mudahan berbekas pada mereka. Bisa berperilaku akhlak mulia," kata Aos.
Ia pun menjelaskan, sewaktu proposal diajukan, tak ada perasaan khusus melihat yang mengajukan adalah geng motor.
"Siapapun yang akan menggunakan masjid selama masih dalam koridor pembinaan keagamaan atau memakmurkan masjid ya diizinkan. Dengan catatan-catatan dan harus melaksanakan koordinasi dengan DKM," katanya.
Ustad Arifin Ilham sebelumnya mengatakan ada ribuan peserta zikir dari Brigez. Mereka rata-rata memiliki tato dan mengenakan anting.
(tya/mad)