Indonesia Tidak Perlu Takut dengan Tekanan Australia dan Brasil

Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Indonesia Tidak Perlu Takut dengan Tekanan Australia dan Brasil

- detikNews
Senin, 23 Feb 2015 12:39 WIB
Terpidana mati 2 WN Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran (dok.AFP)
Jakarta - Australia dan Brasil terus menekan Indonesia unuk membatalkan eksekusi mati mafia narkoba. Pemerintah Indonesia diminta tak usah gentar untuk melakukan eksekusi mati karena tindakan diplomatik Australia dan Brasil hanyalah sesaat.

"Lanjut terus. Tidak perlu takut. Apa yang dilakukan Australia dan Brazil itu hanya reaksi sesaat saja," ujar pengamat psikologi politik Universita Indonesia (UI), Sigid Edi, saat dihubungi detikcom, Senin (23/2/2015).

Dia menyontohkan hubungan diplomatik Indonesia- Austrlia pernah renggang karena kasus Balibo dan penyadapan. Tapi itu hanya terjadi sekilas dan sempat membaik kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Australia pasti butuh Indonesia dari sisi politik, diplomatik dan lainnya. Eksekusi saja jangan takut, nanti juga dilupakan," ucap Edi.

Terkait aksi Australia yang menyinggung bantuan tsunami dan Brasil yang tidak menerima Dubes RI Toto Royanto, Edi menilai itu hanya reaksi sesaat. Menurut Edi setiap negara akan melakukan segala cara bentuk diplomatik atau politik agar warganya tidak dihukum mati di negera lain.

"Saya rasa itu peristiwa diplomatik biasa saja dan semua bangsa mengalami hal itu," ucapnya.

Dua WN Australia yang akan dieksekusi adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang membawa 8,2 kg heroin. Adapun WN Brasil adalah Rodrigo Gularte membawa 6 kg kokain di Bandara Soekarno-Hatta pada 31 Juli 2004. Mereka semua dihukum mati.

Atas vonis itu, pemerintah Indonesia berencana akan melakukan eksekusi mati dalam waktu dekat. Australia meminta eksekusi dibatalkan dengan mengungkit bantuan tsunami. Adapun Presiden Brasil Dilma Rousseff tiba-tiba tidak menerima Dubes RI untuk Brasil, Toto Riyanto. Padahal Toto telah tiba di Istana Brasil.

(rvk/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads