Pengalaman Praktisi Ruqyah: Membersihkan Sihir dari Peserta yang Terserang Sakit Berat

Pengalaman Praktisi Ruqyah: Membersihkan Sihir dari Peserta yang Terserang Sakit Berat

Rina Atriana - detikNews
Senin, 23 Feb 2015 10:17 WIB
Jakarta - Fenomena ruqyah kini mulai bergeliat di perkotaan. Tak heran bila ruqyah massal kerap digelar di sejumlah masjid, misalnya di Jakarta. Seorang praktisi ruqyah membacakan ayat alquran di depan sejumlah jamaah. Bila ada orang yang selama ini dirasuki jin, akan mengalami gejala-gejala aneh, yang kemudian akan ditangani sang ustadz peruqyah.

Berbagai pengalaman pernah dialami oleh seorang praktisi ruqyah, Ustad Sahal Khan. Menurut pria asli betawi itu, salah satu kejadian yang cukup mencengangkan yaitu saat ada peserta ruqyah yang mengeluarkan boneka fugu sepanjang kira-kira 10 centimeter dari mulutnya.

"Pernah ada pasien saya, 15 tahun sakit kepala, sudah habis ratusan juta untuk berobat, sampai dibawa ke Beijing, ke Singapura, tapi nggak ada perubahan," tutur sang ustad, usai melakukan praktik ruqyah masal, di Masjid Al-Wiqoyah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (22/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian saya ajarkan ruqyah, terus dia ruqyah, dia muntah dan keluar boneka fugu yang di kepala bonekanya banyak jarum dan paku. Setelah itu, sehat," lanjutnya.

Menurut Sahal, pada umumnya kasus berat yang dia tangani yaitu terkait sihir. Apalagi jika orang yang bersangkutan tetap menyimpan jimat jimat atau benda keramat tertentu, hal itu akan lebih menyulitkan penyembuhan.

Ia pun menyarankan kepada setiap orang agak mendekatkan diri kepada Allah SWT agar tidak mudah didekati jin. "Perbanyak dzikir dan petang. Banyak ibadah yang memang Allah perintahkan. Jauhi semua yang Allah larang," sarannya.

Selain di Jakarta dan beberapa wilayah di Indonesia, Sahal juga kerap dipanggil ke luar negeri. Sayangnya beberapa kali visanya mental karena nama dan penampilannya yang terlalu islami.

"Ke Hongkong saya sudah 3 kali, ke Singapura, ke Makau, Taiwan, dan terakhir ke Saudi Arabia. Saya juga pernah diundang ke Korea Utara, namun visa-nya tidak berhasil keluar, karena dia minta saya cukur jenggot," tutur Sahal.

"Bulan lalu juga saya diundang ke Australia, tapi visa saya tidak keluar karena melihat nama saya yang agak islami. Sehingga mereka agak ngeri ngeluarin visa-nya. Biasanya kalau ke luar negeri diundang sama jamaah yang mempunyai pengajian di sana," tutupnya.

(rna/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads