Untuk membayar refund dan kompensasi calon penumpang yang terkena delay parah, Lion Air meminjam dana Rp 4 miliar kepada PT Angkasa Pura II (Persero). AP II baru membayarkan refund kepada 548 penumpang.
Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya memberi dana talangan Rp 4 miliar kepada Lion Air untuk dana refund dan kompensasi kepada ribuan calon penumpang yang terkena delay parah. Dana itu tidak diberikan langsung kepada Lion Air.
"Untuk diketahui, dana itu tidak pernah beralih dari AP II ke Lion Air. Tidak pernah satu detik pun. Itu yang megang Ibu Evi, anak buah Pak Andra (Dirut Keuangan AP II Andra Y Agussalam-red)," kata Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Budi, saat itu pihaknya membuat 4-6 meja darurat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (20/2). Di situlah pihaknya mengembalikan dana refund dan kompensasi bagi para calon penumpang Lion Air. "Satu per satu kita teliti KTP-nya, tiket, boarding pass, kita periksa," imbuhnya.
"Tahap pertama kurang lebih 250 orang dari Terminal 3. Berlangsung pertama kali ribut, tapi begitu jalan, Terminal 3 langsung senyap. Keadaan aman kembali. Setelah itu kita Jumatan. Setelah Jumatan, calon penumpang Terminal 1 kita kumpulkan. Nggak sampai pukul 14.30 WIB selesai itu 350 orang," sambung Budi.
Dari data yang diperoleh, kata Budi, pihaknya membayar refund kepada 548 penumpang Lion Air dari Terminal 3 dan 1. Dari Rp 4 miliar yang disediakan terpakai Rp 526.893.500.
"Satu penumpang kurang lebih Rp 1 juta. Sisa uang Rp 4 miliar langsung dikembalikan ke kas perusahaan kami," jelasnya.
Karena sifatnya talangan, dijelaskan Budi, dana yang terpakai itu sudah dikembalikan pihak Lion Air kepada AP II.
(bar/nrl)