Rekonstruksi ricuh, karena orangtua dan keluarga korban tidak terima dengan perlakuan para pelaku terhadap korban. Usai rekonstruksi, orangtua dan keluarga berusaha mengejar pelaku dan menghakiminya.
Kelima tersangka mendapat pengamanan ketat dari puluhan personel polisi. Usai rekonstruksi, para tersangka keluar dari gerbang kos-kosan. Namun, orangtua dan keluarga korban sudah menghadang mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak terimaa, sampai tidak tuntas, lanjut. Aku berani mati, saya orangtuanya," teriak ayah korban Muhadiwiyono di lokasi rekonstruksi.
Ratusan warga yang berada di lokasi, juga menyoraki para pelaku. Warga menganggap, perlakukan para pelaku sangat tidak sopan dan tidak manusiawi.
Kaur Bin Ops Reskrim Polres Bantul, Ipda Muji Suharjo mengatakan, dalam rekonstruksi ini ada 40 adegan yang diperagakan para pelaku. Adegan yang diperagakan ini berkembang dari yang direncanakan semula yang hanya 23 adegan.
"Dari masing-masing pelaku, ternyata setelah diajak ke TKP ada tambahan-tambahan adegan. Ada pengembangan 17 adegan,"kata Muji Suharjo di lokasi rekontruksi.
Adegan tambahan tersebut di antaranya adalah memandikan korban oleh para pelaku. Pelaku yang dihadirkan dalam rekoontruksi 5 orang. Karena 4 pelaku lainya belum tertangkap.
(gah/gah)