"βKita ingin coba100 hektar, DED dibuat dari Ristek dan LIPI," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama usai rapat di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Jumat (20/2/2015).
Rapat ini dihadiri oleh Wakil Bupati kabupaten Kupanβg Korinus Masneno, peneliti LIPI dan Kementerian Riset dan Teknologi serta Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Darjamuni. Dalam pertemuan itu ditentukan LIPI dan Kementerian RISTEK yang akan membuat detail engineering desain (DED) dari proyek ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βKarena itu Pemprov DKI akan memberikan PMP pada PT Darmajaya sebagai perusahaan yang akan mengelola bisnis ini. Nantinya, tanah 100 hektar itu juga akan menjadi aset perusahaan PT Darmajaya.
Sebenarnya, proyek ini sudah cukup lama digaungkan. Terlebih karena pemerintah saat ini mencanangkan swasembada sapi di tahun 2019. Padahal saat ini pasokan sapi di Indonesia masih rendah.
"βKebutuhan sapi sama pemotongan sapi luar biasa. Pertumbuhan sapi merosot, kebutuhannya naik, kita ini defisit," sambungnya.
Misalnya saja, kabupaten Kupang yang hanya bisa memasok 60 ribu sapi per tahun. Padahal, untuk wilayah Jakarta saja dibutuhkan sekitar 1000 per hari. β Karena itu, kerja sama ini digenjot untuk meningkatkan jumlah sapi ternak agar tak melulu bergantung pada pasokan daging impor.
Wakil Bupati Kupang kabupaten Kupanβg Korinus Masneno mengatakan kerja sama mulai dari pembibitan membutuhkan waktu maksimal 5 bulan hingga daging sapi sampai di Jakarta. Selama ini dari 60 ribu ekor yang dihasilkan peternakan di NTT sudah ada yang disuplay ke Jakarta. Hanya saja selama ini melalui Surabaya.
(bil/vid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini