Pengemudi Jazz Dihajar Warga di Kp Berlan

Pengemudi Jazz Dihajar Warga di Kp Berlan

- detikNews
Rabu, 18 Feb 2015 18:52 WIB
(Foto: Edward Febriyatri/detikcom)
Jakarta - Pengemudi mobil Honda Jazz bernomor polisi B 2311 HF yang meointas di jalanan kampung di Jalan Kesatrian, RW 3 Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Pusat dipukuli warga. Entag karena alasan apa, warga menyebut sang pengemudi ngebut.

Warga mengejar mobil itu dengan berlari dan naik sepeda motor. Namun akhirnya, laju mobil melambat, terhambat mobil dari arah yang berlawanan. Tanpa ba-bi-bu, warga memecahkan kaca mobil penumpang bagian depan dengan batu. Praangg!

Begitu pun kaca penumpang bagian belakang, tak luput dari amukan warga. Kemudian, sang pengemudi yang belakangan diketahui bernama H, dipaksa warga untuk keluar. Setelah H keluar, warga langsung memukulinya, bahkan menggetok kepalanya dengan batu bata, bak-buk!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak beberapa lama, beberapa sesepuh kampung datang melerai. H lantas diamankan ke kantor RW 3. Namun, meski sudah diamankan, H tetap dihajar warga, bahkan disuruh melepas baju hingga terlihat celana dalamnya. Tampak tato di bahu kiri H.

Di bagian belakang mobil H, tampak ada 3 perempuan berusia sekitar 25-28 tahun, berkaos ketat dan bercelana jins, matanya tampak cekung dan linglung. Perempuan itu keluar menyelamatkan diri, namun diamankan warga.

"Kita itu marah karena dia bawa mobilnya ugal-ugalan sampai hampir nyerempet orang, sudah tahu di sini banyak anak kecilnya. Dia bukan warga sini," jelas seorang warga, Ari.

Beberapa saat kemudian, ada mobil patroli polisi dari Polsek Matraman. Warga lantas mengadukan H. Warga menuding H memiliki narkoba. Namun saat diperiksa, ternyata pihak kepolisian tak menemukan narkoba. Tak ada barang bukti. Polisi dari Polsek Matraman itu kemudian meninggalkan lokasi karena tak ada bukti untuk menahan H.

Kejadian pemukulan pengemudi Honda Jazz itu terjadi pada Rabu (18/2/2015) pukul 17.00 WIB. Hingga pukul 18.00 WIB, H masih ditahan di kantor RW 03.

Sedangkan Ketua RW 3 Kebon Manggis, Jati (50), mengatakan kampungnya memang banyak dijadikan tongkrongan pengguna narkoba. Pemakai biasanya nongkrong di taman kecil yang ada di kampung itu.

"Ini kita mau memberantasin narkoba, karena banyak pemnakai yang beli barangnya di luar, makenya di taman di sini. Kebetulan aja ini kita tangkep, ketangkep lagi. Makanya kita berantas-berantasin. Soalnya di media, dibilangnya ini sarang narkoba, padahal mereka itu belinya di luar makainya di sini," jelas Jati memberi alasan.


(nwk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads