"Kami perlu melihat konteksnya. Kalau sudah memasuki medium intensity apalagi high intensity, no way! TNI harus turun. Sekarang masih masuk low intensity," ujar Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Rabu (18/2/2015).
TNI disebut Moeldoko memiliki ukuran dan indikator untuk bisa menentukan kadar konflik atau potensi gangguan dan kondisi pertahanan negara saat ini disimpulkan masih masuk dalam kategori low intensity. Sayang, mantan Pangdam Siliwangi tersebut tidak bersedia menjelaskan mengenai kriteria yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski riak-riak pertikaian sudah mulai terlihat dalam kisruh KPK-Polri, untuk saat ini TNI belum mau terlibat. Panglima TNI hanya mengingatkan kepada pihak-pihak terkait agar jangan sampai mengganggu stabilitas nasional. TNI menegaskan akan langsung turun tangan jika negara sudah terancam.
"TNI tidak mau melibatkan diri dan terlibat yang itu tidak masuk domain TNI. Kalau masih konteks hukum dan politik silahkan ditangani. Kalau sudah mengganggu stabilitas ya TNI perlu turun tangan ya kita akan turun," tegas Jenderal Bintang 4 tersebut.
Kisruh KPK dan Polri semakin memanas usai Komjen Budi Gunawan memenangkan praperadilan dan juga karena ditetapkannya Ketua KPK Abraham Samad. Reaksi dari masyarakat cukup kencang untuk membela KPK. Namun beberapa aksi dukungan kepada Komjen BG pun juga bermunculan.
(ear/ndr)