Pemilik rumah, Senin, mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari tadi. Saat itu ia, istrinya, dan anaknya sedang terlelap. Namun teriakan warga membangunkan Senin.
"Warga teriak-teriak ada api dari atas atap. Saya langsung berusaha mematikan api semampunya," kata Senin, Rabu (18/2/2015) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dibantu warga memadamkan api tapi tetap membesar," tandasnya.
Senin dan Maritem tidak bisa berbuat banyak, ia hanya mampu menangis melihat rumahnya terbakar padahal di dalam rumah masih ada anaknya, Listiono (35) yang menderita sakit stroke.
"Di dalam rumah ada tiga orang tapi Listiono tidak dapat diselamatkan," kata ketua RT, Lamino.
Tiga unit pemadam kebakaran yang tiba di lokasi akhirnya bisa memadamkan api sebelum merambat ke rumah lainnya. Jenazah Listiono pun segera dievakuasi dari kamarnya di bagian belakang rumah. Rencananya korban akan dimakamkan hari ini.
Petugas Polsek Gayamsari yang datang ke lokasi segera meminta keterangan saksi dan melakukan penyelidikan. Diduga kebakaran terjadi karena obat nyamuk bakar.
(alg/jor)