Dorong-dorongan Saat Adiguna Tiba, Pintu Kaca Kejati Pecah

Dorong-dorongan Saat Adiguna Tiba, Pintu Kaca Kejati Pecah

- detikNews
Rabu, 02 Feb 2005 11:21 WIB
Jakarta - Aksi dorong-dorongan mewarnai kedatangan Adiguna Sutowo di Kejati DKI. Jurnalis dihalang-halangi saat hendak mengambil gambar. Praaang! Pintu kaca pun pecah.Tersangka pembunuhan pelayan bar Fluid Club Hotel Hilton Rudy Natong pada 1 Januari 2005 itu tiba di Kejati DKI Jakarta jalan HR Rasuna Said Kuningan Jaksel pukul 10.50 WIB, Rabu (2/2/2005).Dia mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Kemejanya dibiarkan tidak masuk ke dalam celana. Kedua tangan Adiguna diselipkan masuk ke dalam kemejanya. Sehingga tidak jelas apakah tangannya diborgol atau tidak. Dia didampingi oleh tim penyidik Polda Metro Jaya yang berpakaian safari.Saat Adiguna hendak memasuki ruang kejaksaan, terjadi dorong-dorongan dengan fotografer dan kamerawan yang hendak mengambil gambar. Para wartawan pun ikut berdesak-desakan sambil melempar pertanyaan, namun Adiguna tidak menjawab.Dorong-dorongan itu berlangsung heboh hingga beberapa menit. Saking hebohnya, kaca pintu masuk pun pecah berantakan. Beberapa jurnalis dan petugas tersiram pecahan kaca.Namun insiden itu tidak dihiraukan. Dorong-dorongan tetap berlangsung. Akhirnya rombongan Adiguna berhasil menerobos masuk ke dalam ruang kejaksaan. Aksi dorong-dorongan pun terhenti.Seorang wartawan tampak tangannya berdarah tergores pecahan kaca. Pihak keamanan dalam kejaksaan sempat menyakan wartawan perihal pecahnya kaca. Wartawan menjelaskan insiden itu terjadi karena tidak diberi kesempatan mengambil gambar dan wawancara. Petugas keamanan pun terdiam, lalu meminta petugas kebersihan membersihkan pecahan kaca.Sementara di luar Gedung Kejati DKI Jakarta, sekitar 10 orang dari Universitas Bung Karno menggelar aksi diam. Tidak ada orasi, mereka hanya mengusung beberapa poster.Isi poster antara lain "Tegakkan supremasi hukum", "Hukum seberat-beratnya Adiguna", "Waspadai mafia peradilan", dan "Kaji ulang UU Senjata Api bagi warga sipil". Ada juga sebuah poster bergambar timbangan keadilan versus uang. Para aktivis mencoba masuk ruang kejaksaan, namun ditahan petugas. Mereka akhirnya hanya menggelar aksi di halaman. (sss/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads