Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh (GaPBA), Nasrul Sufi, mengatakan, Pemerintah Nagan Raya harus segera mencari solusi agar batu giok seberat 20 ton tidak menjadi persoalan di tengah masyarakat. Sekarang, warga Desa Pante Ara masih terus menjaga batu agar tidak ada yang mengambil.
"Batu itu kan ciptaan Allah. Pemerintah harus mencari solusi apakah batu itu diambil kemudian dibagi. Tapi jangan diambil oleh pemerintah semua, karena di situ kan ada hak-hak masyarakat juga," kata Nasrul saat ditemui, Selasa (17/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nasrul, jika batu itu diambil, masyarakat yang menemukan juga harus mendapat jatah. "Kalau masyarakat tidak menemukan batu itu, kan pemerintah gak tau," jelasnya.
Sementara seorang warga Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Kamaruzzaman, mengatakan, giok seberat 20 ton yang ditemukan oleh Usman (45) merupakan batu pribadi bukan batu umum. Hal itu karena hanya Usman yang menemukan pertama sekali.
"Jadi itu bukan batu umum. Kalau datang orang lain mengambilnya sayang orang yang pertama dapat," kata Kamaruzzaman.
(try/try)