Saran Pecinta Batu ke Pemerintah agar Giok 20 Ton Tak Timbulkan Konflik

Saran Pecinta Batu ke Pemerintah agar Giok 20 Ton Tak Timbulkan Konflik

Agus Setyadi - detikNews
Selasa, 17 Feb 2015 15:21 WIB
Banda Aceh - Batu seberat 20 ton ditemukan warga Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Aceh di hutan yang jauh dari pemukiman penduduk. Sejak ditemukan, batu tersebut sudah diincar oleh sejumlah warga. Bahkan ada yang berusaha mengambilnya secara diam-diam sehingga sempat menimbulkan konflik.

Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh (GaPBA), Nasrul Sufi, mengatakan, Pemerintah Nagan Raya harus segera mencari solusi agar batu giok seberat 20 ton tidak menjadi persoalan di tengah masyarakat. Sekarang, warga Desa Pante Ara masih terus menjaga batu agar tidak ada yang mengambil.

"Batu itu kan ciptaan Allah. Pemerintah harus mencari solusi apakah batu itu diambil kemudian dibagi. Tapi jangan diambil oleh pemerintah semua, karena di situ kan ada hak-hak masyarakat juga," kata Nasrul saat ditemui, Selasa (17/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batu giok seberat 20 ton yang ditemukan warga diperkirakan berjenis idocrase super dengan harga selangit. Jika 60 persen saja batu tersebut berisi idocrase, harganya ditaksir mencapai Rp 30 miliar rupiah.

Menurut Nasrul, jika batu itu diambil, masyarakat yang menemukan juga harus mendapat jatah. "Kalau masyarakat tidak menemukan batu itu, kan pemerintah gak tau," jelasnya.

Sementara seorang warga Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Kamaruzzaman, mengatakan, giok seberat 20 ton yang ditemukan oleh Usman (45) merupakan batu pribadi bukan batu umum. Hal itu karena hanya Usman yang menemukan pertama sekali.

"Jadi itu bukan batu umum. Kalau datang orang lain mengambilnya sayang orang yang pertama dapat," kata Kamaruzzaman.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads