Puluhan Ribu Warga Irak Tak Bisa Gunakan Hak Suaranya
Rabu, 02 Feb 2005 09:40 WIB
Jakarta - Puluhan ribu warga Irak tidak bisa menggunakan hak suaranya dalam pemilu bersejarah di negerinya pasca tumbangnya Saddam Hussein. Pasalnya sejumlah tempat pemungutan suara, termasuk di kawasan Arab Suni, kekurangan surat suara."Puluhan ribu orang tidak bisa menggunakan hak suaranya karena kekurangan surat suara di Basra, Baghdad, dan Najaf," kata President sementara Irak Ghazi al-Yawer dalam sebuah jumpa pers sebagaimana dikutip kantor berita The Associated Press, Rabu (2/1/2005).Tidak bisa memilihnya puluhan ribu pemilih ini dikhawatirkan makin meminggirkan minoritas Sunni, yang sebelumnya sudah memprotes karena mereka ditinggalkan dalam proses politik. Sebab dua dari tiga kota yang banyak TPS-nya kekurangan surat suara, Basra dan Baghdad, dihuni oleh banyak warga Sunni.Ghazi juga mengatakan seluruh partai, kecuali partai yang ternoda karena melakukan kekerasan, harus berperan serta dalam pembicaraan mengenai sebuah pemerintahan dan konstitusi baru setelah pemilu tersebut.Secara khusus juga dia meminta partai-partai Islam, terutama dari faksi pengikut Sunni, untuk juga ikut dalam penyusunan konstitusi baru meskipun mereka menyerukan agar seluruh pengikutnya memboikot pemilu Irak.Selanjutnya Ghazi menegaskan kondisi chaos dan kekosongan kekuasaan di Irak membutuhkan kehadiran pasukan pendudukan Amerika Serikat, bahkan jika pemerintahan baru hasil pemilu sudah dibentuk.Berbagai bentrokan bersenjata memang dilaporkan terjadi di berbagai daerah di Irak. Namun otoritas Irak masih melonggarkan pengamanan dengan membuka pintu perbatasan dan mengizinkan penerbangan komersial untuk tinggal landas dari Bandara Baghdad untuk pertama kalinya sejak pemilu pada Minggu (31/1/2005) lalu.Namun pemilu kemarin tidak diwarnai aksi kekerasan oleh kelompok militan secara besar-besaran. Ini menimbulkan harapan bahwa pemerintahan baru Irak akan mampu memangku tanggung jawab keamanan yang lebih besar ketika tiba saatnya 170.000 tentara AS dan tentara asing lainnya meninggalkan Irak.Penghitungan SuaraPenghitungan suara hasil pemilu di Irak telah dimulai Selasa (1/2/2005) kemarin. Sekitar 200 petugas, Selasa (1/2), memulai penghitungan akhir hasil pemilihan umum Irak, dan kemudian memasukkan hasil penghitungan dari berbagai wilayah itu ke dalam komputer di Baghdad.Penghitungan suara manual di masing-masing tempat pemungutan suara yang berjumlah 5.200 buah sudah dilakukan dan selesai Senin malam. Dengan dilakukannya penghitungan akhir itu, hasil nasional pemilu Irak sudah bisa diketahui mulai Selasa malam waktu setempat. Meskipun demikian, pejabat penyelenggara pemilu Irak menyebutkan bahwa hasil akhir pemilu Irak baru akan diumumkan resmi sekitar 10 hari mendatang.
(gtp/)











































