Dari surat elektronik yang diterima detikcom, Senin (16/2/2015), pertemuan Menko Indroyono dengan Dubes Swartbol dilakukan di Jakarta, pada 13 Februari lalu, Dubes Swartbol menginformasikan tentang berdirinyanya perpustakaan Asia di Universitas Leiden, yang menghimpun koleksi buku-buku dan dokumen-dokumen tentang Indonesia, yang terbesar di dunia. Termasuk koleksi sejarah, seni dan budaya bahari Nusantara.
Literatur itu sebagai awal kegiatan riset tentang sejarah dan peradaban bahari Nusantara guna mewujudkan Indonesia sebaga Poros Maritim Dunia akan menjadi pembuka kerjasama kemaritiman RI-Belanda ini. Disamping itu, Menko Indroyono dan Dubes Swartbol sepakat untuk menjajaki beragam kerjasama bidang kemaritiman, seperti penerapan teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi guna memantau seluruh kegiatan pembangunan kemaritiman di tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia dan Belanda juga sepakat untuk tampil bersama di World Expo Milan 2015 di Milan, Italia guna menampilkan produk-produk yang berkaitan dengan pangan dan energi. Mengingat Indonesia dan Belanda telah menandatangani kerjasama kemitraan strategis, maka pada akhir Maret 2015 akan digelar sebuah lokakarya di Jakarta guna membahas implementasi kerjasama kemaritiman antara Indonesia dan Belanda ini.
Belanda dan Indonesia memiliki sejarah panjang di bidang kemaritiman, khususnya dengan TNI AL. Kapal kapal perang TNI AL jenis Frigate kelas Ahmad Yani serta jenis korvet kelas Fatahillah, adalah buatan Belanda. Saat ini PT PAL Surabaya tengah membangun kapal perang TNI AL jenis perusak kawal berpeluru kendali kelas SIGMA, bekerjasama dengan DAMEN Shipyard, Belanda.
Di bidang pengembangan kapasitas, banyak tokoh-tokoh Indonesia yang dididik di lembaga pendidikan kemaritiman Belanda, Den Helder, antara lain pahlawan nasional Yos Soedarso tahun 1953. Sedangkan kerjasama riset bidang kelautan antara Indonesia dengan Institut Riset Kelautan Belandaโ NIOZ segera dihidupkan kembali.
(vid/aws)