Ahok: Maret 2015, Dishubtrans Harus Umumkan Pemenang Tender ERP

Ahok: Maret 2015, Dishubtrans Harus Umumkan Pemenang Tender ERP

- detikNews
Senin, 16 Feb 2015 19:46 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menargetkan program sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) bisa berjalan paling lambat akhir tahun ini. Oleh karena itu, Ahok meminta kepada Dishubtrans DKI agar bisa mengumumkan lelang bagi perusahaan yang berminat menjalankan sistem ERP pada Maret mendatang.

"ERP saya putuskan biar cepat, harus segera lelang. Nah, saya perintahkan supaya semua unit cepat siapkan. Saya ingin tahun ini harus sudah berjalan ERP. Paling lambat ya akhir tahun, pokoknya tahun 2015 ini lah harus jalan," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (16/2/2015).

"Saya minta dia (Dishubtrans DKI) bulan depan harus umumkan ada lelang," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI akan menerapkan sistem jalan berbayar di dua koridor, yakni Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat dan Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Akan tetapi, realisasi tersebut menghadapi kendala karena tidak adanya peraturan daerah (Perda) terkait penerapan ERP di Ibu Kota.

"Belum ada Perda, belum apa. Makanya saya bilang udah ada BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) ERP, ya sudah anggap saja kayak parkir. Kita lelang bisa 30:70 atau siapa yang berani kasih 40:60 kayak model parkir meter saja gitu. Sehingga dia yang pegang, enggak ada penunjukan Jakpro (PT Jakarta Propertindo). Jakpro pun kalau mau dia harus ikut tender," kata Ahok.

Sejauh ini ada dua perusahaan swasta yang telah melaksanakan uji coba ERP di Jakarta, yakni Kapsch (Swedia) dan Q-Free (Norwergia). Berdasarkan rencana, Kapsch akan melakukan uji coba pemasangan gerbang ERP dan alat pendeteksi on board unit (OBU) yang terpasang di sejumlah mobil yang melintas di sepanjang Jalan MH Thamrin-Sudirman. Sementara itu, Q-Free akan uji coba di Jalan HR Rasuna Said.

"Enggak tahu, dia berdua bersaing nanti. Kan tender, yang lain juga bisa ikut. Kalau dia tawarin lebih murah pasti kita lebih percaya yang sudah uji coba dong. Kalau dia harganya sama, dia nggak jelas dan sudah kita kunci mesti yang dipakai di beberapa negara. Jadi kamu yang abal-abal muncul enggak mungkin menang," pungkasnya.

(aws/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads