Hal itu diungkapkan Jimly usai Seminar Nasional dengan UNISULA bertema "Menegaskan pancasila sebagai ideologi negara dalam UUD RI 1945" di Hotel Horison Semarang. Ia mengatakan keputusan hakim itu selayaknya dihormati karena didasari hati nurani.
"Kita hormati hakimnya, saya rasa hakimnya punya keberanian moral untuk tidak mengikuti tekanan kiri kanan bawah atas. Dia tunduk pada nuraninya," kata Jimly, Senin (16/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Budi Gunawan jangan jumawa. Kalau suatu saat KPK memperbaiki prosesnya bisa saja minggu depan, satu bulan depan, dua bulan lagi, Budi Gunawan dijadikan tersangka lagi, bisa saja itu terjadi," ujarnya.
(alg/fjp)