Momen aksi unjuk rasa kerap dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan meskipun dilarang oleh Pemprov DKI Jakarta. Mereka selalu mendapat keuntungan yang berlimpah ketika berjualan di antara kerumunan para pengunjuk rasa.
Namun dalam unjuk rasa di depan Istana Negara hari ini, Senin (16/2/2015), PKL yang berkeliaran tidak sebanyak biasanya. Banyak petugas Satpol PP yang berkeliling mengawasi mereka. Petugas kepolisian juga tampak membantu Satpol PP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya perempuan itu tengah menghindar dari pantauan Satpol PP. Ia tampak begitu panik. "Sebentar ya, saya numpang dulu di tengah sini. Kalian jangan pergi-pergi," kata PKL bernama enggan menyebut namanya itu kepada para pendemo dengan suara gugup.
Ia kemudian keluar dari kerumunan setelah petugas Satpol PP tampak menjauh. Sementara itu, para PKL yang lain banyak yang telah diusir oleh Satpol PP.
Mereka diimbau agar tidak berjualan di lokasi yang tidak pada tempatnya. Beberapa pedagang yang telah diusir antara lain pedagang es doger, pedagang ketoprak, pedagang minuman keliling dan pedagang rujak.
Beberapa pedagang sempat protes, namun petugas terus mendesak mereka untuk meninggalkan area unjuk rasa. Meski sambil mengomel, para pedagang tersebut akhirnya menuruti perintah Satpol PP.
"Nggak boleh jualan di sini Ibu kan sudah sering dikasih tahu. Ayo angkat dagangannya," kata petugas Satpol PP bernama Aris.
(kff/aan)