Tapi jangan berharap banyak pada Arief. Pria berusia 24 tahun ini tak sembarangan menerima permintaan para followernya di twitter atau Instagram untuk berfoto ria di atas puncak gedung. Alasannya, Arief lebih suka sendiri melakukan aksi gilanya.
"Emangnya saya tour guide," celetuk Arief saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (15/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya enggak sembarangan ajak orang. Saya harus lihat dulu kriterianya sesuai yang saya lihat. Lagi pula enakan sendiri, kalau berdua itu ngerepotin," cerita Arief.
Bila ini bagian dari seni fotografi, mengapa Arief harus menyelinap diam-diam untuk memanjat sampai ke puncak gedung? Atas pertanyaan itu Arief menjawab santai.
"Kalau enggak diam-diam pasti enggak akan diizinin," jawabnya.
Arief juga meminta kepada followernya agar tak mengikuti dirinya menjadi seorang rooftoper. Isitilah rooftoper berasal dari luar negeri yang artinya merujuk kepada seseorang yang suka berfoto dari puncak tertinggi gedung pencakar langit.
"Tolong ditegaskan agar jangan ada yang mengikuti ini karena sangat berbahaya. Kalau memang masih melakukan ini ya risiko ditanggung sendiri. Saya tidak menyarankan," ujarnya.
(rvk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini